Drama Musikal "Genggam Tanganku" Kembali Digelar Rayakan HUT MPK ke-75, Angkat Semangat Nasionalisme Lewat Kisah Kerajaan Majapahit

JAKARTA, suarapembaharuan.com – Kesuksesan pementasan drama musikal berjudul Genggam Tanganku yang digarap dan dimainkan siswa-siswi seluruh jenjang pendidikan dari mulai SD hingga SMA Tirtamarta BPK Penabur Pondok Indah pada Januari lalu akan kembali menggetarkan penonton pada pertengahan Juni mendatang. Drama musikal yang disutradarai Johanes Nur Sangkan ini akan menjadi salah satu rangkaian perayaan HUT ke-75 Majelis Pendidikan Kristen (MPK) di Jakarta.



Sutradara Johanes Nur Sangka menjelaskan alasan kuat memilih tema Genggam Tanganku dengan latar belakang sejarah kerajaan Majapahit pada masa kepemimpinan Patih Gajah Mada. 


"Di masa sekarang ini rasa gotong royong kebersamaan seolah pudar. Sehingga dengan musikal ini kami ingin membangkitkan rasa nasionalisme dan rasa kebersamaan," ujar pria yang akrab disapa Pak Nur kepada media di Jakarta, Rabu (4/6/2025). 


Menurut Pak Nur, Pilihan latar kerajaan Majapahit bukan tanpa alasan. Mereka menilai, Patih Gajah Mada merupakan sosok yang sangat dihormati dan dikenal luas oleh kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara pada masanya. Hal ini memberikan kedalaman sejarah sekaligus semangat kebangsaan yang ingin disampaikan melalui drama musikal ini.


Proses produksi drama musikal ini berjalan cukup intensif selama lima bulan, mulai dari penyusunan naskah, penggarapan musik, hingga pemilihan karakter. 


"Pemilihan karakter ini yang agak sulit ya, karena drama ini melibatkan seluruh civitas akademika mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA. Apalagi pelafalan dialog-dialog yang cukup panjang jadi tantangan tersendiri," tambah Pak Nur.



Sementara itu Brigita Sitompul yang memerankan tokoh utama Putri Tribuana Tungga Dewi, mengaku sempat terkejut menerima peran besar tersebut, lantaran dirinya belum pernah punya pengalaman berakting.  


"Awalnya kaget karena takut tak bisa memerankan, tapi karena dipercaya oleh sutradara akhirnya saya berikan yang terbaik,” tuturnya dengan penuh semangat.


Sedangkan Megan Elisabeth Henderson, salah satu penari dalam drama musikal, mengaku bangga bisa berkontribusi dalam pertunjukan tari yang menjadi bagian dari keseluruhan cerita. 


"Saya senang bergabung dalam drama tersebut. Tapi orangtua saya tidak terlalu excited dan cenderung menganggap hal itu biasa," tambah Megan dengan jujur.


Selain itu, Priskatilla Hutabarat, pengurus sekolah Tirtamarta BPK Penabur, menegaskan komitmen sekolah dalam mengembangkan talenta seni dan budaya Indonesia di kalangan siswa. 


"Sekolah kami berusaha menjadi ekosistem pendidikan yang menumbuhkan dan merawat talenta seni dan budaya. Seni seperti musik, tari, teater, hingga seni rupa bukan hanya pelengkap, tapi bagian integral dari pendidikan karakter," jelas Priskatilla.


Lebih lanjut, Priskatilla menambahkan bahwa sekolah tidak hanya memperkenalkan kesenian modern, tetapi juga tradisional. Salah satu contoh nyata adalah keberadaan Gamelan yang menjadi ekstrakurikuler di sekolah tersebut sebagai wujud nyata pelestarian kebudayaan Indonesia.


Drama musikal Genggam Tanganku sebelumnya sukses digelar pada Januari 2025 di Taman Ismail Marzuki dengan jumlah penonton mencapai 1.800 orang dalam dua sesi. Sesi pertama dihadiri sekitar 600 penonton, sementara sesi kedua memecahkan rekor dengan 1.200 penonton.


Dengan antusiasme yang tinggi dan pesan moral yang kuat, pementasan drama musikal ini diharapkan mampu kembali menginspirasi dan mempererat rasa kebersamaan serta cinta tanah air di kalangan generasi muda, khususnya melalui perayaan HUT MPK ke-75 nanti.


Kategori : News


Editor     : AHS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama