Bobby Nasution Beri Perintah Tegas Atas Penyempitan Sungai Bederah

MEDAN, suarapembaharuan.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution terus berupaya untuk mengatasi persoalan banjir di Kota Medan. Rabu (31/3/2021) pagi, Wali Kota Medan meninjau aliran Sungai Bederah yang melintasi Perumahan Bumi Asri di Jalan Asrama Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia. 


Istimewa

Peninjauan ini dilakukan bersama Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II Maman Noprayamin untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab terjadinya banjir yang kerap melanda kawasan tersebut setiap kali hujan deras turun. Setelah melakukan inventarisir masalah, barulah diambil langkah-langkah penanganan selanjutnya.


Sebelum menyusuri pinggiran Sungai Bederah, Wali Kota Medan dan Kepala BWSS II lebih dulu berdiskusi peninjauan dengan Kadis Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan Benny Iskandar, Kadis Pekerjaan Umum (PU) Zulfansyah Ali Saputra, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Maman Noprayamin dan Camat Medan Helvetia Andy Mario Siregar yang juga turut mendampingi peninjauan. 


Diskusi ini dilakukan untuk mengetahui akar masalah utama yang memicu terjadinya banjir yang ada di Kota Medan tersebut.


Dalam diskusi tersebut, Wali Kota Medan melihat peta Sungai Bederah sembari mendengarkan penjelasan dari Kadis PKPPR mengenai kondisi sungai. Dikatakannya, ada sekitar 3,5 KM panjang Sungai Bederah yang telah mengalami penyempitan akibat rumah penduduk. 


Istimewa

Setelah mendengarkan penjelasan dari Kadis PKPPR, Wali Kota Medan selanjutnya  menyusuri pinggiran Sungai Bederah yang telah mengalami pendangkalan dan penyempitan tersebut. Selain itu di pinggiran Sungai Bederah terlihat banyak rerumputan dan semak-semak memenuhi bibir sungai serta ada bangunan yang berdiri persis di bibir sungai.


Melihat ada bangunan yang berdiri persisi di bibir sungai, Wali Kota Medan langsung meminta kepada Dinas PKPPR dan Kepala BWS Sumatera II untuk menginventarisir jumlah rumah warga yang berada di pinggiran Sungai Bederah sehingga menyebabkan penyempitan sungai tersebut. 


"Apabila bangunan tersebut menyalahi aturan dan tak memiliki izin, Pemko Medan akan melakukan pembongkaran. Namun sebelum dibongkar, terlebih dahulu melakukan sosialisasi dan surati pemilik bangunan supaya membongkar sendiri bangunannya. Jika itu tidak dilakukan, baru lakukan pembongkaran," kata Wali Kota Medan.


Istimewa

Usai peninjauan, Wali Kota Medan berencana akan mendatangi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menangani sungai di Jakarta bersama Kepala BWSS II pada 4 April mendatang akan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta untuk bertemu Dirjen yang menangani Sungai. 


"Di sana akan dibahas penanganan Sungai Bederah. Semoga setelah ke Kementerian PUPR nantinya, kita mendapatkan solusi yang tepat guna mengatasi permasalahan banjir yang ada di Kota Medan," ungkap Bobby Nasution.


Seperti yang diketahui, Sungai Bederah mengalami penyempitan dan pendangkalan akibat pembangunan yang ada, kondisi tersebutlah yang menyebabkan aliran sungai melambat ketika melintasi kawasan tersebut. 


Selain itu juga terlihat adanya tumpukan sampah di Sungai Bederah. Akibatnya ketika turun hujan yang sangat deras dan berlangsung cukup lama, sungai tersebut tidak mampu menampung debit air hujan, sehingga air meluap dan menggenangi rumah warga. 


Dengan dilakukannya peninjauan ini diharapkan dapat mengambil langkah strategis untuk melakukan normalisasi terhadap Sungai Bederah tersebut.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama