Kementerian Pendidikan Dorong PTK Ikuti Vaksinasi Covid-19

MEDAN, suarapembaharuan.com - Kepemterian Pendidikan mendorong Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) untuk mengikuti vakasinasi Covid-19. Ini dinilai penting agar proses belajar tatap muka sesuai protokol kesehatan dapat terlaksana sebagaimana prioritas pemerintah.


Istimewa

Dirjen PAUD, Diknas dan Dikmen Kementerian Pendidikan, Jumeri, mengemukakan hal itu dalam sosialisasi Kebijakan/Peraturan Bidang Paud, Dikdas dan Dikmen di Ball Room Arya Duta Hotel Medan, Senin (8/3/2021) kemarin.


Dialog sosialisasi dihadiri Dirjen Paud, Dikdasmen Jumeri, Plt Staf Ahli Menteri Bidang Regulasi dan Inspektur Jenderal Kemendikbud Chatarina Muliana,  Kepala Biro Hukum Kemendikbud, Direktur Sekolah Dasar Sry Wahyuni dam Kadisdik Sumut Syaifuddin.


Turut hadir Kepala LPMP Sumatera Utara Afrizal Sihotang, Kepala BP Paud dan Dikmas Maria Ulfa, Biro Hukum Kemendikbud, Kadisdik Kabupaten Kota dari empat Provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Sumatera Selatan serta perwakilan Komite Sekolah, MKKS, K3S Kota Medan.


Diskusi ini banyak membahas beragam hal, diantaranya pemberian vakasin bagi PTK untuk semua jenjang, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Alokasi Khusus Fisik dan non Fisik termasuk evaluasi pembelajaran jarak jauh/belajar tatap muka, Pemberian bantuan kuota internet, Pelaksanaan Ujian Nasional, Ujian Kesetaraan, Ujian Sekolah, serta Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dalam masa darurat COVID-19.


Dirjen Paud Dikdasmen Jumeri menjelaskan, saat ini pemerintah tengah menyiapkan peta jalan pendidikan nasional, sekaligus menggali pendapat dari semua pihak.


Sementara Direktur SD Sry Wahyuningsih masalah dana BOS, DAK SD serta penggunaannya fleksibel sesuai kebutuhan. Untuk DAK 2021 ketuntasan sarana prasarana pendidikan menjadi prioritas dan pelaksanaannya bersifat kontraktual dan pelibatan dinas PUPR. 


"Dengan kontratual diharapkan Kepala Sekolah bisa lebih fokus pada proses pembelajaran tidak lagi memikirkan proses rehabilitasi maupun pembangunan prasarana," kata Sry Wahyuningsih.


Kadisdik Batubara Ilyas Sitorus mengatakan, proses PJJ/BDR akan berdampak kepada kualitas siswa dalam menyerap pembelajaran dan karakter. Dampaknya akan terjadi siswa putus sekolah. 


"Untuk menanggulangi hal ini, maka dibutuhkan banyak pendapat dan masukan untuk menanggulangi kendala di lapangan selama masa pandemi," sebutnya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama