KARO, suarapembaharuan.com - Luas kerusakan lahan pertanian akibat awan panas guguran (APG) Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut), mencapai 3.045,8 hektare (ha).
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Karokaro mengatakan, kerusakan lahan pertanian itu terdapat di 4 kecamatan di Tanah Karo. Tercatat, ada sebanyak 27 jenis tanaman pertanian mengalami kerusakan.
"Total kerugian lahan pertanian akibat APG mencapai Rp29 miliar. Ini meliputi lahan pertanian di Kecamatan Payung, Tiga Nderket, Kuta Buluh, dan Tiga Binanga," ujar Metehsa Karokaro, Rabu (3/3/2021).
Menurut Metehsa, kerusakan paling parah akibat terkena guguran awan panas itu terdapat di Kecamatan Tiga Nderket dan Payung.
Berikut rincian komoditi yang terdampak APG : Padi 169 hektar, jagung 757 hektar, kentang 2 hektar. Kubis 26 hektar, petsai 41 hektar, cabai besar 303 hektar. Cabai rawit 41 hektar, 62 hektar, terong 6 hektar, buncis 10 hektar. Jeruk 332 hektar. Kopi 513 hektar, bawang merah 97,8 hektar,
Tembakau 67 hektar, salak 269 hektar. Alpukat 97,5 hektar, durian 121 hektar, kakao 83 hektar, kemiri 39 hektar. Kelapa sawit 9 hektar, pisang 220 hektar, buah naga 10 hektar, duku 14,5 hektar. Manggis 3,3 hektar, papaya 16 hektar, sirsak 34 hektar, dan mangga 2 hektar.
“Bantuan kepada pertani terdampak, akan kita usulkan ke Kementrian Pertanian RI. Namun tidak semuanya, karena biasanya berupa bibit hortikultura yang direalisasikan. Sejauh ini, petugas pertanian masih tetap dilapangan untuk memberi arahan meminimalkan dampak kerusakan,” sebut Metehsa.
Posting Komentar