BANDUNG BARAT, suarapembaharuan.com -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meresmikan Kick-Off Program Petani Milenial. Peresmian itu ditandai dengan penyematan apron kepada perwakilan petani milenial di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (26/3/2021) kemarin.
Istimewa |
Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- mengatakan, sejumlah bantuan akan diberikan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dalam program tersebut. Mulai dari peminjaman lahan, permudah akses bank, sampai mencarikan offtaker atau pembeli.
"Semua ekosistem yang akan membuat petani milenial berhasil, hadir hari ini. Mulai dari pembelinya, penyedia lahan, yang memberi modal hingga komitmen perguruan tinggi yang mengembangkan teknologi pertanian," ucap Kang Emil.
Menurut Kang Emil, program inovatif Jabar ini bertujuan untuk mengurangi pengangguran, khususnya pascapandemi Covid-19. Selain itu, program tersebut dapat memperkuat ketahanan pangan di Jabar. Apalagi, pangan menjadi sektor yang tangguh meski dihantam pandemi.
"Jadi tujuan paling dekatnya adalah pengurangan pengangguran pascacovid-19. Dipilihnya pertanian karena hasil penelitian, selama Covid-19 yang tidak terpengaruh, salah satunya adalah pangan atau pertanian," tuturnya.
Program Petani Milenial pun diharapkan dapat menarik minat generasi milenial untuk membawa perubahan pada sektor pertanian masa depan. Sebab, sektor pertanian saat ini belum menjadi magnet pekerjaan bagi generasi milenial di Jabar.
Berdasarkan hasil survei pertanian antar sensus (sutas) 2018 yang dilakukan Badan Pusat Statistik, jumlah petani di Jabar mencapai 3.250.825 orang.
Dari jumlah tersebut, petani yang berusia 25-44 tahun hanya 945.574 orang atau 29 persen. Kondisi tersebut tentu memberikan efek domino bagi sektor pertanian di Jabar.
Selain itu, kata Kang Emil, program Petani Milenial bertujuan untuk menekan urbanisasi. Saat ini, mayoritas generasi milenial memilih berkarier di perkotaan.
"Covid-19 mengajarkan yang paling nyaman itu adalah tinggal di pedesaan tapi rezekinya perkotaan dan bisnis mendunia lewat digital," tuturnya.
Kick-off Petani Milenial berlangsung di sejumlah daerah yang terhubung secara daring. Kang Emil ingin program ini tak hanya menjadi gerakan di level provinsi, tetapi juga di kota/ kabupaten. Ia memastikan kesuksesan petani milenial di tahap satu ini akan diperluas di berbagai daerah.
"Kalau tahap satu berhasil tinggal di-copy paste saja untuk menjadi kesuksesan yang meluas. Makanya, saya ingin ini tidak hanya gerakan oleh gubernur tapi juga bupati dan wali kota," ujarnya.
Dalam program ini, tidak hanya sektor pertanian, saja yang digarap, tetapi juga peternakan, perikanan, tanaman holtikultura, dan perhutanan. Dengan demikian, kemandirian pangan di Jabar diharapkan bisa terwujud.
"Ini akan jadi fokus sampai akhir masa jabatan saya bahwa program food security ini harus jadi unggulan. Mudah-mudahan dengan program ini juga kita bisa mandiri pangan, tidak usah impor," ucapnya.
Dalam Kick-Off Petani Milenial, dilakukan juga sejumlah penandatanganan perjanjian kerja sama, antara bank bjb dengan PT Agro Jabar terkait penyaluran dan penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi mitra binaan PT Agro Jabar.
Kemudian kerja sama antara Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar dengan PT Tani Hub Indonesia tentang pengembangan ekosistem tanaman pangan dan holtikultura berbasis teknologi di Jabar.
Posting Komentar