Banjir di NTT: 68 Orang Tewas dan 70 Lainnya Hilang

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Badan Penanggulangan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang pada 11 kabupaten di Nusa Tenggara Timur, sebanyak 68 orang dan 70 orang masih dinyatakan hilang.


Istimewa

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, jumlah korban tewas kemungkinan masih bertambah mengingat proses pencarian terhadap warga yang hilang akibat disapu banjir bandang tersebut, masih terus dilakukan petugas gabungan.


"Berdasarkan data yang kita himpun dari 11 daerah yang terkena bencana itu, 68 orang yang ditemukan meninggal dunia itu meliputi bencana di Flores Timur sebanyak 44 orang (meninggal dunia), 11 di Kabupaten Lembata, 2 di Ender dam 11 di Alor," ujar Raditya Jati, Senin (5/4/2021).


Menurut Raditya, sebanyak 11 kabupaten yang terdampak bencana banjir disertai tanah longsor itu yakni, Kabupaten Flores Timur, Malaka Tengah, Lembata, Ngada, Alor, Sumba Timur, Rote Ndao, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, Ende dan Kota Kupang. Korban luka - luka sebanyak 15 orang.


Disebutkan, 70 orang warga yang dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian itu dengan perincian di Kabupaten Flores Timur sebanyak 26 orang, Lembata 16 orang dan 28 orang hilang di Alor. Untuk rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 25 unit dan 114 rumah lainnya rusak sedang.


Kemudian, 17 unit rumah hanyut disapu banjìr bandang, 743 unit rumah terdampak, 60 rumah terendam, 40 titik akses tertutup pohon tumbang, 5 jembatan putus, 1 unit fasum terdampak dan 1 unit kapal tenggelam.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama