Ricardo Sinaga
MEDAN,
suarapembaharuan.com – Forum Jurnalis Medan (FJM) kembali berunjuk rasa ke
kantor Wali Kota Medan di Jalan Kapten Maulana Lubis Medan, Sumatra Utara
(Sumut), Senin (19/4) siang. Dalam aksinya kali ini, FJM melakban mulutnya
sebagai pesan kebebasan pers di Kota Medan telah tercoreng.
Koordinator
aksi Daniel Pekuwali mengatakan, unjuk rasa ini merupakan langkah selanjutnya
dari aksi-aksi sebelumnya. Namun kali ini, cara yang dilakukan berbeda dari
aksi pertama dan kedua, karena massa yang datang sekarang menutup mulut.
“Kita
menutup mulut menggunakan lakban. Itu sebagai pesan bahwa kebebasan pers di
Kota Medan telah tercoreng. Beberapa waktu yang lalu ada satu bentuk
pembungkaman,” ujar Daniel, Senin (19/4/2021).
Dalam
aksinya, anggota FJM membawa sejumlah poster yang berisikan kritikan terhadap
perilaku petugas keamanan Bobby Nasution seperti ‘Medan Darurat Kebebasan
Pers’, ‘Tugas Pengamanan Wali Kota Medan Bukan Mengusir Jurnalis’.
Poster
lainnya berisi pesan tentang ‘Intimidasi Jurnalis Langgar UU Pers’, ‘Jurnalis
Bukan Musuh’, ‘Stop Intimidasi Jurnalis’, ‘Halangi Jurnalis Khianati
Demokrasi’, ‘Stop Perintangan Terhadap Jurnalis’, ‘Tim Keamanan Wali Kota Medan
Harus Belajar UU Pers’,
“Sebelumnya
telah terjadi pengusiran dua jurnalis yang sedang menjalankan tugas di Balai
Kota. Atas tindakan pengamanan itu, kita khawatir kerja-kerja jurnalistik dapat
terganggu,”katanya.
Dalam
unjuk rasa tersebut, FJM meminta Wali Kota Medan, Bobby Nasution, meminta maaf
kepada rekan-rekan jurnalis atas tindakan bawahannya atau pasukan pengaman di
sekelilingnya. Pendemo juga meminta Wali kota Medan mengevaluasi sistem
pengamanan yang ada di Pemerintahan Kota Medan.
Posting Komentar