Flores Timur Diterjang Banjir Bandang, 23 Orang Dilaporkan Tewas

FLORES, suarapembaharuan.com – Banjir bandang menerjang di sejumlah kecamatan dk Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Banjir itu mengakibatkan 23 orang warga dilaporkan meninggal dunia.


Istimewa

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dr Raditya Jati mengatakan, masih ada 2 orang warga yang dinyatakan hilang akibat bencana itu.


"Proses pencarian terhadap warga yang dilaporkan hilang itu masih dilakukan oleh petugas BPBD bekerjasama dengan TNI/Polri dan dibantu masyarakat sekitar," ujar Raditya Jati, Minggu (4/4/2021).


Raditya Jati menyampaikan, 23 orang korban meninggal dunia sudah diserahkan petugas kepada keluarga masing - masing. Bencana itu juga melukai 9 orang warga dan merusak pukuhan rumah serta lahan pertanian milik masyarakat.


Berdasarkan laporan dari BPBD Kabupaten Flores Timur, korban meninggal dan 5 warga luka teridentifikasi asal Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng. Sedangkan di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, 2 orang warganya dilaporkan hilang. 


Istimewa

Sebanyak 4 warga luka-luka telah dirawat di puskesmas setempat. Sementara itu, sebanyak tiga warga yang juga dilaporkan hilang berada di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado. 


BPBD melaporkan kerugian materiil berupa puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng. 


Selain itu, ada rumah warga sekitar hanyut terbawa banjir serta jembatan putus di  Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur. Aparat pemerintah desa masih terus melakuka pendataan di lapangan. 


Pihak pemerintah daerah telah melakukan rapat terbatas antara Bupati, TNI, Polri dan instansi terkait. Salah satunya dengan pembentukan posko penanganan darurat.


Kendala di lapangan yang diidentifikasi petugas BPBD yaitu akses satu-satunya adalah penyeberangan laut ke Pulau Adonara. Sedangkan hujan, angin dan gelombang yang tinggi mengakibatkan pelayaran tidak diperbolehkan oleh otoritas setempat. 


BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Flores Timur dan memantau penanganan darurat. Apabila dibutuhkan mobilisasi bantuan, BNPB telah siap dengan pengerahan sumber daya.


Sementara itu, BMKG memprakirakan terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia. 


Dalam sepekan kedepan potensi hujan sedang – lebat diprediksi terjadi di wilayah, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.


Sedangkan potensi hujan sangat lebat diprediksi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan NTT.


Potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, NTT dan Sulawesi Selatan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama