Hubungan PDIP Dengan Ganjar Pranowo Memanas Karena Bursa Capres 2024

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Fadhli Harahap menilai, memanasnya hubungan antara PDI Perjuangan (PDIP) dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tidak terlepas dari persaingan dalam internal partai terkait calon presiden (capres) potensial pada 2024 mendatang.


Istimewa

"Ganjar Pranowo selalu masuk sebagai kandidat potensial versi lembaga survei. Kendati demikian, Ganjar tak boleh berpuas diri dulu. Sebab, angka persentase dari popularitas Ganjar Pranowo masih berada pada posisi stagnan, dan bahkan bersaing ketat dengan kandidat lainnya," ujar Fadhli Harahap.


Menurut Fadhli, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memahami betul untuk mengusung capres untuk 2024 mendatang. Untuk mengusung calon, Megawati mempunyai penilaian, tentunya tidak hanya mengandalkan modal populeritas, kerap terpampang di hasil survei. Megawati juga mempertimbangkan kriteria lain.


Saat ini, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kemungkinan sedang menguji Ganjar Pranowo untuk lebih serius menyiapkan berbagai sarana prasarana untuk menuju ke perhelatan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. 


"Dengan mengandalkan modal media sosial dan pengikut belum cukup, rajin menyapa rakyat belum cukup. Ganjar harus berkaca, menunjukkan kinerja nyata ketimbang banyak hal lainnya. Sehingga ini menjadi lecutan bagi Ganjar. Ibu Mega sedang mengujinya," kata Fadhli.


Menurutnya, Ganjar memiliki tantangan yanh sangat besar, dan harus bisa meyakini Megawati Soekarnoputri agar dia berhasil diusung PDIP, baik secara pribadi maupun sebagai kepala daerah. Selain tengah menguji Ganjar, Megawati dan PDIP juga ditengarai sedang cek ombak (test the water) mengingat dinamika Pilpres semakin berjalan dinamis.


"Ganjar tentu perlu meyakinkan Bu Mega. Secara pribadi dia harus menunjukkan kader yang loyal terhadap partai, sebagai kepala daerah dia harus populer di mata rakyat, populer sebagai individu maupun populer karena kebijakannya yang berpihak kepada rakyat," ujar  pria yang akrab disapa Fadhli Kincay itu.


Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul menyebutkan alasan kader kepala daerahnya itu tidak diundang dalam acara yang dihadiri oleh Puan Maharani karena menyalahi aturan partai dan terlalu ambisius maju capres 2024.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama