Karan Sukarno Walia, Warga Indonesia Beragama SIKH yang Selalu Berbagi Takjil Setiap Bulan Puasa

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Meski bukan beragama Islam, Wakil Bendahara Umum Partai Golkar, Karan Sukarno Walia bersama keluarga, tetap melaksanakan tradisi tahunan di setiap bulan Ramadan.


Istimewa

Kewajiban yang dilakukan keluarga dari keturunan India beragama Sikh ini dengan cara membagi - bagikan ratusan takjil kepada umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. 


Dalam pembagian takjil ini, Karan Sukarno Walia selalu didampingi istri tercinta, Lovely Walia, dan buah hati pasangan keluarga harmonisnya, Raoul Walia. Tradisi ini sudah 4 tahun dilaksanakan keluarga ini.


Istimewa

"Pembagian ratusan takjil ini rutin kami lakukan bersama keluarga di depan rumah, persisnya di Jalan Villa Danua Indah Raya, kawasan Sunter Indah, Jakarta Utara," ujar Karan Sukarno, Sabtu (1/5/2021).


Setiap pengendara sepedamotor maupun kendaraan lain yang melintas akan menerima hidangan untuk berbuka puasa tersebut. Pembagian takjil pada tahun ini juga dengan menerapkan protokol kesehatan.


Istimewa

"Kami membagi - bagikan takjil ini untuk menghormati umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Kami lakukan ini juga untuk tetap merajut persaudaraan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Karan Sukarno.


Menurutnya, pembagian takjil ini merupakan rejeki yang selalu disisihkan keluarganya. Tidak hanya khusus untuk umat Islam, kegiatan sosial keluarga ini juga dilakukan untuk umat beragama lainnya.


Istimewa

"Kami melakukan ini untuk keluarga lainnya, meski bukan beragama Islam maupun India, supaya turut melakukan hal sama. Kegiatan sosial ini tidak akan mengurangi rezeki keluarga. Bahkan rezeki kita bakal bertambah besar untuk ke depannya," sebutnya.


Oleh karena itu, Karan Sukarno bersama keluarga mendorong warga negara Indonesia keturunan lainnya, supaya mau mengikuti kebiasaan tersebut. "Kepada umat Islam, kami sekeluarga mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa," pungkas Karan Sukarno.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama