Somasi Portal Democrazy, Ketua Umum N4J Harapkan Media Menghargai Kebebasan dengan Tanggung Jawab

MEDAN, suarapembaharuan.com - DPP Nusantara Untuk Jokowi (N4J) melalui kuasa hukum Ojak Nainggolan, SH, MH melayangkan somasi (teguran) kepada Penanggung Jawab portal berita democrazy.id karena memuat foto Ketua Umum, Dr RE Nainggolan, MM bersama pengurus lainnya dalam berita yang sama sekali tidak relevan bahkan dapat menimbulkan kesalahpahaman.


Istimewa

“Somasi kita layangkan pada pada 3 Juni 2021, menuntut permintaan maaf dan penghapusan foto tersebut. Mereka sudah penuhi, dan berjanji tidak akan mengulangi kekeliruan seperti itu, serta memberikan teguran keras kepada tim redaksi mereka,” ujar Ojak Nainggolan di Kantor DPP N4J, Selasa (8/6/2021).


Praktisi hukum senior itu menjelaskan, pihaknya memberi tenggat satu pekan, dan jika tidak dipenuhi akan diadukan ke Dewan Pers.


Sebelumnya, Ketua Umum N4J sangat menyayangkan hal tersebut karena mengesankan dirinya bersama N4J kecewa kepada Presiden Jokowi. 


“Kita relawan yang organik dan solid mendukung Presiden Joko Widodo. Sedih benar kita, melihat foto para pengurus dikaitkan dengan berita seperti itu, tersebar dan sebagian orang sekarang hanya membaca judul dan melihat foto tanpa mau membaca berita sampai utuh,” katanya.


Sekalipun sangat kecewa, RE mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengedepankan cara-cara persuasif dan tidak langsung mengambil upaya hukum dengan mempidanakan.


“Dari dulu, baik saya sebagai pribadi maupun N4J sebagai organisasi, selalu memposisikan insan pers sebagai sahabat, mitra dalam menjaga tumbuh kembangnya demokrasi kita. 

Demokrasi dan kebebasan pers ini kita dapatkan dengan harga sangat mahal karena itu semua pihak harus menjaga dan menghargainya dengan rasa tanggung jawab. Kebebasan tanpa rasa hormat dan tanggung jawab, akan menjadi anarki,” katanya.


Meminta Maaf

Dalam salinan surat tanggapan atas somasi yang diterima redaksi, terlihat surat tersebut ditandatangani Budi Gunawan, SIP selaku Pimpinan Redaksi Media Online Democrazy News.



“Kami menyadari kekeliruan tersebut, untuk itu kami sampaikan permohonan maaf yang sebesar-sebesarnya kepada pihak yang merasa dirugikan. Kami sangat menyayangkan kesalahan fatal ini bisa terjadi. Penulis artikel terkait telah kami berikan teguran dan sanksi atas kekeliruan ini. Foto artikel berita juga sudah kami hapus dan kami ganti dengan yang sesuai," demikian disebutkan dalam surat.


Ketika tautan berita dimaksud dikilik, foto tersebut juga sudah diganti dengan foto lain. Hanya saja, tautan yang telah telanjur dikirim ke berbagai media sosial, biasanya akan butuh waktu untuk bisa berubah. (SP)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama