Ganjar Pahami Keluhan Pelaku Seni Berumah Mega Terdampak Covid-19

BOYOLALI, suarapembaharuan.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyelenggarakan Rembug Desa se-Kabupaten Boyolali. Salah satu kepala desa (kades) ada yang wadul perihal nasib pelaku seni di desanya, yang terdampak Covid-19, meski rumah mereka terbilang megah.


Istimewa

Diketahui, setelah Banjarnegara, Rembang, Cilacap, Banyumas, Karanganyar, Klaten, dan Grobogan kali ini, ratusan kades se-Kabupaten Boyolali mendapat kesempatan ngobrol langsung dengan Ganjar.


Berbagai persoalan disampaikan Kades Boyolali pada Ganjar lewat rembugan yang digelar daring dari Pendapa Boyolali itu. Ganjar didampingi Bupati Boyolali M Said Hidayat dan lainnya. Seperti biasa, persoalan yang disampaikan adalah penanganan Covid-19 di desanya masing-masing.


Kades Musuk, Catur mengatakan, pemerintah desanya banyak menerima keluhan soal nasib pelaku seni. Di desanya tercatat ada sekitar 15-20 orang pelaku seni terdampak Covid-19.


“Mohon bantuan dari Pak Ganjar untuk pelaku seni. Dari desa juga untuk penganggaran dari dana desa, sak menika yang jadi permasalahan, kebanyakan pelaku rumahe sampun magrong-magrong (megah),” kata Catur ke Ganjar.


Menurut Catur, saat musyawarah desa khusus (musdessus) yang diikuti pihak RT dan RW, ternyata terungkap banyak warga terdampak yang terlewat. Termasuk para pelaku seni di desanya, yang memang benar-benar membutuhkan uluran tangan.


Ganjar segera memastikan apa yang dibutuhkan pelaku seni. Apakah itu bentuk sembako, atau yang lainnya.


“Enggak papa. Jadi gini, niki pertanyaanya bagus Pak Kades. Sudah ada yang sambat ke saya, sudah ada yang misuh ke saya. Maka saya sampaikan pelaku seni ada berapa dan sebagainya. Tapi betul, pelaku seni itu pada saat dia jaya, pasti rumahnya bagus. Tapi hari ini, kabeh (semua) lagi menderita,” kata Ganjar.


Gubernur lantas mencari solusi dengan berupaya mencari sponsor, agar pelaku seni bisa tetap bertahan. Termasuk bisa mengetahui sebenarnya apa yang dibutuhkan pelaku seni.


“Nggone njenengan (di tempat Anda) para pelaku seninya ana sapa wae (ada siapa saja), sak jane (sebetulnya) butuhe apa. Sehingga nanti kita coba bantu. Uji cobalah. Kita uji coba dulu, umpama tak golekke sponsor (seumpama saya carikan sponsor),” beber Ganjar.


Bahkan, pihaknya hari ini juga siap memberikan bantuan kepada pelaku seni di Desa Musuk. Barangkali bantuan itu bisa membantu kesulitan para pelaku seni. “Kalau hari ini ketoke (sepertinya) tidak ada yang bisa bantu, tak kirime (saya kirimkan), berapa orang tadi ben bisa semangat. Paling tidak selama PPKM ini,” ungkapnya.


Gubernur menceritakan, pihaknya juga memberikan ruang kepada seniman selama pandemi ini, yaitu adanya gelaran Panggung Kahanan atau mengamen virtual. Harapannya, pelaku seni bisa tetap tampil seperti halnya di tempat isolasi terpusat.


“Saya bisa jembatani kawan seniman (Panggung Kahanan), (setidaknya terpenuhi) kebutuhan makannya. Karena kalau manggung belum bisa,” ucap Ganjar.


Sejumlah kades juga menyampaikan perihal masih belum rapinya data warga miskin yang menerima bantuan. Oleh karena itu, mereka berharap pemerintah bisa merapikan data warga miskin penerima bantuan. Ganjar menyatakan, pihaknya telah mengirimkan surat ke Kemensos terkait hal itu. 




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama