Ricardo Sinaga
DELISERDANG, suarapembaharuan.com - Oknum polisi Bripka JA yang diduga begal dengan modus debt collector akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan. Oknum polisi yang bertugas di Polres Pelabuhan Belawan ini meninggal dunia setelah dua pekan koma karena mengalami luka parah usai dikeroyok warga yang menangkapnya.
![]() |
Bripka JA saat menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan. (Foto: Istimewa) |
Firdaus enggan menjelaskan terkait perkembangan kasus yang membuat Bripka JA menjadi sasaran amukan warga. Dia berdalih saat ini jasad JA masih proses autopsi.
"Mau diotopsi," kata Firdaus.
Sebelumnya, Bripka JA dikeroyok warga karena diduga bagian dari komplotan perampasan sepeda motor milik Lismawati (32) di Desa Pasar V Kebun Kelapa.
Kanit Reskrim Polsek Beringin, Iptu Randy Anugrah mengatakan peristiwa tersebut berawal saat korban pulang dari tempat kerjanya di Medan Tembung. Sesampai di Desa Baru, Kecamatan Batangkuis, Deliserdang, korban merasa dibuntuti sejumlah pria berboncengan mengendarai empat sepeda motor.
Setiba di dekat rumah orangtuanya, sepeda motor korban dipepet para pelaku yang berjumlah delapan orang. Pelaku yang mengaku debt collector mengambil paksa sepeda motor karena dinilai bermasalah.
"Para pelaku saat itu mendorong korban hingga terjatuh dan sepeda motor milik korban berhasil dibawa oleh rekan-rekan pelaku," kata Randy, Jumat (23/7/2021).
Lismawati berteriak meminta tolong sehingga mengundang perhatian warga sekitar. Alhasil, pelaku JA berhasil ditangkap warga setelah sepeda motornya mogok.
"Polisi cepat turun ke lokasi sehingga JA berhasil diamankan dari amukan massa. JA sempat dibawa ke Rumah Sakit Patar Asih. Namun karena luka serius akibat dipukul massa, korban dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan," ucapnya.
Posting Komentar