Link Banner

Vaksinasi Presisi di Gedung Serbaguna Ricuh, Ini Kata Kapolrestabes Medan

Ricardo Sinaga

 

MEDAN, suarapembaharuan.com – Vaksinasi massal Gebyar Vaksin Presisi yang digelar Polri di Gedung Serbaguna Pancing, Kota Medan, Selasa (3/8/2021) diwarnai kericuhan. Insiden ini terjadi diduga karena ada oknum yang menjual formulir pendaftaran ke warga di luar lokasi.

 

Warga Medan vaksin dosis pertama pada gebyar vaksin presisi di Gedung Serbaguna yang berujung ricuh. (Foto: Ricardo Sinaga) 

Praktik jual beli formulir seharga Rp5.000 itu mengakibatkan jumlah peserta membludak melebihi data yang sudah disiapkan panitia. Warga pun nekat menerobos pagar masuk meski sudah dijaga petugas hingga menyebabkan beberapa orang pingsan.

 

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan membludaknya peserta vaksin presisi karena adanya praktik jual beli formulir pendaftaran vaksin di luar lokasi. 

 

“Ada warga membeli formulir pendaftaran vaksin seharga Rp5.000. Karena jual beli formulir pendaftaran vaksin ini mengakibatkan jumlah pendaftar vaksin membludak berkali lipat dari data yang sudah ditentukan oleh pihak penyelenggara. Sejumlah warga yang belum dipanggil protes hingga berusaha menerobos pagar,” ujar Riko.

 

Meskipun demikian, Riko mengatakan tetap mengakomodasi masyarakat yang belum terdaftar dan akan dialihkan ke program vaksin selanjutnya.

 

Kapolrestabes menjelaskan, warga yang berdesakan masuk ini takut kehabisan vaksin. Mengenai jual beli formulir pendaftaran vaksin ini, Riko mengatakan tidak ada pihak yang diamankan.

 

“Setelah diberikan penjelasan warga yang belum mendapatkan vaksin pun membubarkan diri dan situasi di lokasi vaksin massal sudah kondusif,” katanya.

 

Diketahui gebyar vaksin presisi ini dilaksanakan Polri serentak di beberapa lokasi di Indonesia termasuk wilayah hukum Polrestabes Medan. 

 

Vaksinasi tersebut ditinjau langsung Wakapolri Komjen Gatot Edy Purnomo. Namun sepulangnya Wakapolri, kondisi berubah menjadi ricuh.

 

Kericuhan ini terjadi akibat banyaknya warga yang datang ke lokasi, sementara stok vaksin yang disediakan oleh panitia hanya terbatas sekitar 1.000 dosis.

 

Peserta vaksin, Juliana mengaku dirinya sudah menunggu dari pagi hari hingga sore, namun tak kunjung dipanggil sehingga berusaha menerobos pagar. 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama