Hari Ketiga Belajar Tatap Muka, Ganjar Apresiasi Guru Sekolah Berinovasi

SEMARANG, suarapembaharuan.com –  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai pelaksanaan di berbagai sekolah sudah bagus. Meski sistem pembelajaran tatap muka (PTM) di tiap sekolah berbeda, Ganjar mengapresiasi kehati-hatian para guru.


Istimewa

Fakta tersebut ditemukan Ganjar saat mengecek PTM sembari gowes pagi, Selasa (31/8/2021). Sejumlah sekolah dari berbagai tingkat dikunjunginya, mulai dari jenjang SD sampai SMA. Di SMPN 39 Semarang, sistem PTM dilakukan dengan ganjil genap.


“Selamat pagi pak, gimana PTM-nya, berapa siswa yang masuk?” tanya Ganjar kepada para guru yang sedang menanti kedatangan siswa.


“Kami sistemnya ganjil genap pak, yang masuk hanya siswa kelas 9. Satu kelas 16 anak. Kelas 7 rencana minggu depan,” ujar Fendyka, guru SMPN 39 Semarang.


Berbeda lagi ketika Ganjar menengok PTM di SMKN 6 Semarang. Sekolah kejuruan dengan bidang perhotelan hingga tata busana itu melaksanakan PTM untuk siswa kelas 11. Pembelajaran pun hanya berlangsung dua jam mulai pukul 07.30 hingga 09.30 WIB.


“Kelas 11 (yang PTM) karena prioritas. Mereka belum pernah tatap muka dan ini mereka praktik. Dua minggu lagi kelas sepuluh,” ujar Kepsek SMKN 6 Semarang, Almiati.


Dari total 482 siswa, kata Almiati, dibagi menjadi dua. Minggu ini berjalan untuk tujuh kelas dan minggu depan untuk 6 kelas. Lebih hati-hati lagi, setiap kelasnya dibagi menjadi empat ruangan.


“Bagus itu, jadi benar-benar sedikit ya dalam satu kelas,” kata Ganjar menimpali laporan guru SMKN 6 Semarang.


Lain lagi sistem PTM di SMAN 3 Semarang. Sekolah yang terletak persis di depan kantor Wali Kota Semarang itu menggunakan sistem kombinasi PTM dan PJJ. Dalam sehari, sebanyak 12 rombongan belajar dibagi dua sif. Sif satu untuk absen satu sampai 18. Sif kedua, absen 19 sampai 35.


“Ketika anak sif satu itu masuk, pembelajarannya kan tatap muka yang di sekolah. Tapi pada saat yang bersamaan siswa siswa yang absen 19-35 di rumah itu pembelajaran jarak jauh. Jadi secara sinkron menggunakan live meeting,” kata Waka Kurikulum SMAN 3 Semarang, Saroji.


Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, sistem yang diterapkan masing-masing sekolah sudah bagus. Sehingga, para siswa bisa menjalankan PTM dengan aman.


“Menurut saya dengan cara begini tidak terjadi situasi yang ramai, yang crowded begitu, sehingga masih dimenej dengan baik. Sampai hari kedua sih alhamdulillah bagus ya,” tuturnya.


Problem Transportasi

Gubernur Ganjar Pranowo menyayangkan masih adanya siswa yang berangkat naik angkot atau ojek online (ojol). Hal itu ditemukan Ganjar di beberapa siswa saat tinjauan pagi tadi.


“Satu dua problem transport ya, karena orang tuanya tidak bisa mengantar secara langsung, menjemput secara langsung, sehingga ada yang naik angkot ada yang naik ojek. Tapi sangat sedikit sih,” kata Ganjar.


Dia berharap, orang tua hingga kerabat terdekat siswa turut berperan membantu menyukseskan pelaksanaan PTM. Sehingga effort dilakukan bersama baik dari siswa, sekolah hingga orang tua.


“Ini yang mesti hati-hati. Kita butuh bantuan orang tuanya, agar orang tuanya juga bisa membantu. Jadi effort-nya bareng-bareng. Orang tuanya terlibat, saudaranya terlibat, keluarga terdekatnya terlibat,” jelas Ganjar.


Gubernur mencontohkan ketika dirinya bertemu seorang siswa SD, yang diantar bapaknya naik sepeda motor dengan keranjang bakso. Menurut Ganjar, dengan keterlibatan orang tua bisa memberikan semangat untuk anaknya.


“Tadi saya lihat ada anak SD orang tuanya bakul bakso, terus diantar naik keranjang baksonya. Itu semangat yang luar biasa. Jadi orang tuanya berpartisipasi, anaknya menjadi penuh semangat karena diantar oleh orang tuanya. Itu penting,” tandasnya.




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama