Menteri BUMN Pastikan Dukung UMKM

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pihaknya tidak berdiam diri dengan adanya krisis selama pandemi yang mengimbas 99 persen pelaku UMKM, karena realitanya UMKM adalah tulang punggung negara. 


Menteri BUMN Eric Tohir (ist)

“Kita memastikan agar BUMN tidak menjadi menara gading, tetapi harus dekat dengan UMKM dan dekat kepada masyarakat. Seluruh BUMN yang ada di 12 klaster dengan 43 perusahaan sudah berkonsolidasi di mana kita meluncurkan PaDi UMKM, di situ kita sudah bertransaksi sebanyak 130 ribu transaksi dengan 9.600 UMKM yang terlibat dan menghasilkan nilai transaksi mencapai Rp10,3 triliun sampai Agustus kemarin,” ujar Erick. 


Erick menyebutkan proyek yang sudah dikolaborasikan antara lain penyediaan modular Pertashop oleh usaha binaan Kemenkop UKM, serta penyediaan pengecoran logam di beberapa proyek PLN oleh usaha binaan Kemenperin. Kemitraan ini, lanjut Erick, tidak hanya berdampak positif untuk Koperasi, UMKM, dan IKM, serta perputaran ekonomi. 


“Kerja sama hari ini harus kita lakukan untuk meningkatkan TKDN untuk industrinya. Bahkan di tahap awal, nilai transaksi kerjasama dengan enam BUMN ini sudah mencapai Rp53,2 miliar. Saya yakin dengan dukungan para Direksi BUMN, nilainya insyaallah bisa sepuluh kali lipat di tahap awal. Sebagai partner saya titipkan ke Pak Teten dan Pak Agus agar standarisasi dan kurasinya dijaga, seperti halnya saat mengkurasi UMKM yang tergabung di PaDi UMKM,” ujarnya. 


Pasalnya, Kementerian BUMN harus memastikan agar kemitraan dengan UMKM ini tetap mendukung standar kualitas BUMN agar terus bisa bersaing di pasar global. 


“Saya berharap kerja sama ini bisa terus ditingkatkan. Kami di BUMN sangat membuka diri dan dengan segala support yang ada saya akan memastikan hal ini terjadi. Terima kasih atas kesempatan kerja samanya kepada kedua Kementerian dan Direksi BUMN yang terus berkomitmen dalam mendukung transformasi di BUMN,” tambahnya. 


Di samping itu, selain mendorong Koperasi dan UMKM masuk dalam rantai pasok global, juga terdapat program strategis yang dikembangkan Kemenkop UKM yaitu memperluas akses pasar, baik di dalam negeri maupun luar negeri. 


Di antaranya, melalui program digitalisasi UMKM, hingga memperkuat lokal brand agar bisa go global. Langkah nyata untuk menerapkan program ini salah satunya dengan Pengembangan UKM Masa Depan berbasis teknologi seperti yang dilakukan oleh LLP-KUKM (Smesco Indonesia) dengan PT Telkomsel. 


Selain itu, terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah juga memberikan angin segar untuk pengembangan koperasi dan UMKM di tanah air.


Kemudian melakukan optimalisasi belanja kementerian/lembaga 40 persen untuk menyerap produk UMKM, memastikan 30 persen dari infrastruktur publik untuk tempat usaha UMKM, serta mendorong kemitraan strategis antara usaha besar dengan usaha mikro dan kecil.




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama