Komunikasi Publik Istana Lemah, Pengamat Politik Usulkan 4 Nama Ini Sebagai Jubir Presiden

MEDAN, suarapembaharuan.com - Pengamat politik Universitas Negeri Medan (Unimed) Dr Bahrul Khair Alam menyarankan Presiden Joko Widodo segera mencari pengganti Fadjroel Rachman sebagai juru bicara istana. 


Bahrul Khair Alam (Ist)

Menurut Bahrul, kekosongan juru bicara istana tidak boleh terlalu lama pasca Fadjroel Rachman dilantik menjadi Duta Besar RI untuk Kazakhstan.


Bahrul mengatakan, sejumlah pernyataan istana sebetulnya tidak perlu menjadi blunder dan bola liar jika juru bicara presiden piawai dalam komunikasi publik.


"Saya melihat kelemahan Fadjroel Rachman karena lemah dalam komunikasi publik meskipun menguasai masalah. Juru bicara presiden tidak boleh membuat penafsiran sendiri atas ucapan presiden." kata Bahrul.


Bahrul menyarankan Jokowi memilih calon juru bicara yang piawai dalam komunikasi publik dan memahami suasana kebatinan rakyat saat menyampaikan pernyataan kepada publik.


"Karena seorang jubir sebagai penyambung lidah presiden sekaligus sebagai telinga presiden. Jubir juga harus menjadi pendengar keluhan rakyat dan menyampaikan keluhan - keluhan rakyat itu kepada presiden diwaktu yang tepat." ujar Bahrul.


Bahrul mengatakan, sebenarnya Jokowi bisa menunjuk lebih dari satu jubir seperti Presiden Abdurahman Wahid.


"Membatasi jubir hanya satu orang kerugian kepada Jokowi yang tinggal 3 tahun lagi menjabat. Ada banyak hal yang telah, sedang dan akan dikerjakan pemerintah harus tersampaikan ke publik selain janji - janji kampanye sejak Pilpres 2014. Nah, disitulah peran jubir," tutur Bahrul.


Seorang jubir, kata Bahrul harus memiliki komunikasi publik yang bagus sekaligus punya daya koordinasi yang tinggi dengan lintas jajaran pemerintahan.


"Dan sedapat mungkin jubir bukan kader partai politik agar tidak menimbulkan persepsi negatif. Loyalitas jubir hanya kepada presiden dan pemerintah," ujar Bahrul 


Dari beberapa kriteria tersebut, sambung Bahrul, dia mengusulkan empat nama pengganti Fadjroel Rachman. Dari kalangan aktivis 98 seperti Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid dan jurnalis senior Sahat Simatupang yang juga tim kampanye Jokowi - Ma'ruf Amin. 


Selain kedua nama itu, nama Direktur Nahdlatul Ulama (NU) Online Savic Ali dan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto dinilai Bahrul layak menjadi jubir Jokowi.


Kategori : News

Editor     : AHS



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama