Joe Biden: Jika Wilayah NATO Diserang Maka Perang Dunia III Terjadi

PHILADELPIA, suarapembaharuan.com - Presiden Amerika Serikat Joe Biden memastikan perang dunia III sulit terelakkan jika wilayah NATO diserang. AS tidak menginginkan perang itu terjadi.


Presiden AS, Joe Biden

"Perang dunia III kemungkinan bisa terjadi namun bukan di Ukraina. Kita tidak mau ambil risiko jika memulainya dengan Rusia," tegas Joe Biden di Philadelphia, seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (13/3/2022).


Joe Biden menyampaikan, pihaknya berusaha keras menghindari Perang Dunia III. Salah satu upaya yang dilakukan AS adalah dengan menolak permintaan Ukraina terkait zona larangan terbang di atas Ukraina.


“Saat kami memberikan dukungan ke Ukraina, kami akan melanjutkan untuk berdiri tegak dengan sekutu kami di Eropa dan mengirin pesan yang jelas, bahwa kami akan membela setiap jengkal wilayah NATO,” tegas Biden.


“Jika mereka bergerak sekali, kami akan merespons, memang itu Perang Dunia III. Tapi kami memiliki kewajiban suci di wilayah NATO,” lanjut Biden.


Biden menegaskan kembali bahwa AS tidak akan mengambil risiko dengan pertempuran melawan Rusia di Ukraina, termasuk tak akan menerapkan zona larangan terbang.


“Kami tak akan berjuang pada Perang Dunia III di Ukraina,” kata Biden di depan Partai Demokrat. Biden juga menolak tawaran untuk menutup langit di atas Ukraina.


Sebelumnya, NATO menolak keras permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk membuat aturan larangan terbang di atas Ukraina. 


Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan, larangan ini jika diterapkan justru akan membuat situasi semakin memanas ke depannya.


"Ini bisa saja memicu head to head atau bertarung langsung dengan Rusia. Akibatnya bisa sangat buruk bagi anggota NATO," ujar Stoltenberg.


Stoltenberg mengungkapkan, perang besar melibatkan banyak negara justru akan membuat jatuh korban lebih banyak dari yang dikhawatirkan.


“Jadi itulah alasan mengapa kami membuat keputusan yang menyakitkan ini. Kita tidak menginginkan lebih banyak kehancuran lagi," tegasnya.


Stoltenberg mengantisipasi kemungkinan terburuk jika angkatan bersenjata Rusia membawa persenjataan yang lebih berat dan melanjutkan serangan di seluruh negeri.


Meski demikian, anggota NATO telah mengerahkan ribuan tentara ke Eropa timur untuk memperkuat sayap aliansi yang paling dekat dengan Rusia dan mengirim senjata untuk membantu Ukraina mempertahankan diri.


“NATO adalah aliansi pertahanan. Tugas inti kami adalah menjaga keamanan 30 negara kami,” kata Stoltenberg.


NATO juga menekankan kembali sikapnya tidak mau terlibat langsung dalam perang di Ukraina karena melawan Rusia dengan persenjataan militer dan nuklirnya tentu dampaknya akan sangat mengerikan.


“Kami bukan bagian dari konflik ini dan kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan itu tidak meningkat dan menyebar ke luar Ukraina,” sebutnya. (Berbagai Sumber)


Kategori : News

Editor     : AHS



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama