Kembangkan Desa Wisata, Wagub Musa Rajekshah - Sekolah Pascasarjana USU Jajaki Kerja Sama

MEDAN, suarapembaharuan.com - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah dan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU) jajaki kerja sama dalam beberapa bidang, khususnya untuk upaya pemulihan ekonomi daerah melalui pengembangan desa-desa wisata.


Ist

Hal ini disampaikan oleh Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah saat menerima kunjungan Direktur Sekolah Pascasarjana USU Prof T Sabrina di Rumah Dinas Wagub, Jalan Teuku Daud, Medan, Rabu kemarin.

 

Hadir  Wadir I Evawany Yunita Aritonang, Wadir II Hamidah Harahap, Ketua Program Studi (Prodi) S2 Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD) Satia Negara Lubis, Ketua Prodi Magister Manajemen Isfenti Sadalia, Ketua Prodi S2 dan S3 Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Rahmawaty, Ketua Prodi Magister Manajemen Properti dan Penilaian Elisabeth Siahaan dan jajaran.

 

"Pemulihan ekonomi masih menjadi konsentrasi pemerintah dan menurut saya ekonomi ini bisa bergerak kalau ada yang datang, wisatawan di antaranya. Orang yang datang bukan hanya datang, tapi bagaimana mereka juga bisa menggunakan uangnya untuk belanja membeli oleh-oleh dan kebutuhan lainnya. Tapi agar orang mau datang apa yang bisa kita lakukan?" ujar Ijeck.

 

Mendorong kunjungan wisata, Ijeck menambahkan pihaknya fokus pada pengembangan desa-desa wisata, di antaranya yang telah berjalan di Bukit Lawang dan Tangkahan. Bukit Lawang misalnya, ada tujuh desa yang dikembangkan.

 

"Kami lihat potensi apa yang dimiliki masing-masing desa untuk bisa dikembangkan agar memberikan nilai tambah manfaat serta menghasilkan produktivitas yang tinggi. Jadi wisatawan datang tak hanya menikmati alam saja, tapi bisa melihat atraksi atau keunikan lain dari desa-desa sekitarnya. Misalnya ada atraksi kebudayaan, ada wisata pertanian, ada kelompok perajin kain eco printing dan lainnya," ujar Ijeck.

 

Pengembangan desa-desa ini, lanjut Ijeck, meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena semakin banyak lapangan pekerjaan di desa tercipta, melestarikan alam dan lingkungan serta memajukan kebudayaan.

 

Ijeck berharap kerja sama dengan Sekolah Pascasarjana dapat terwujud secepatnya di antaranya dalam melakukan pendampingan agar dinas-dinas terkait pengembangan desa wisata ini bisa benar-benar bekerja dan berintegrasi.

 

"Kami sangat senang dan terima kasih kepada Sekolah Pascasarjana USU karena telah menyampaikan program-program yang dimiliki dan saya berharap kita bisa melakukan kerja sama. Nanti kita lihat lagi secara mendalam seperti apa kerjasamanya," ujar Ijeck.

 

Selain pemulihan ekonomi melalui pengembangan desa wisata, Ijeck juga berharap bisa kerja sama dengan Sekolah Pascasarjana USU dalam pengelolaan aset, terlebih Sekolah Pascasarjana USU punya program magister manajemen properti dan penilaian.

 

"Saya rasa bagaimana pengelolaan aset yang dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut  ini bisa lebih tertata, mulai dari inventarisasi dan lainnya juga bisa dilakukan kerja sama. Semoga pertemuan ini bisa berlanjut dan kita bisa menjalin kerja sama dengan baik secepatnya," ujarnya.

 

Menanggapi hal ini, Direktur Sekolah Pascasarjana USU Prof T Sabrina menyampaikan pihaknya juga berharap bisa melakukan kerja sama dengan Pemprov Sumut, karena ini juga dapat membantu dalam peningkatan pendidikan dan SDM S2 dan S3, serta dalam melakukan penelitian dan pengabdian mahasiswa.

 

Menjawab terkait harapan Wagub atas kerja sama dalam pembinaan dan pengembangan desa wisata, Sabrina menyampaikan, sebelumnya pihaknya telah melakukan pembinaan di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang.

 

"Kami siap bila dibutuhkan, kami akan menyiapkan tenaga-tenaga ahli dari Sekolah Pascasarjana USU untuk kerja sama yang nanti terjalin," tutup Sabrina.

 

Hal senada disampaikan Ketua Prodi Magister PWD Satia Negara Lubis. Bahkan katanya, selama ini pihaknya sudah melakukan pendampingan terhadap masyarakat untuk pemanfaatan mangrove. 


"Kami mendampingi kelompok tani di sana dan mendampingi masyarakat dalam pemanfaatan mangrove untuk batik, situp dan makanan. Selain itu juga kita bantu dalam promosi," ujar Satia.


Kategori : News

Editor     : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama