Sandiaga Uno Atasi Permasalahan Pelaku Ekraf Kota Kendari Lewat Workshop KaTa

KENDARI, suarapembaharuan.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, bersama pemerintah kota setempat segera menetapkan subsektor ekonomi kreatif unggulan untuk dapat fokus dikembangkan dan masuk dalam jaringan kabupaten/kota (KaTa) kreatif. 


Menparekraf Sandiaga Uno. Ist

Menparekraf Sandiaga menilai Kota Kendari memiliki ragam potensi sektor ekraf khususnya pada subsektor kuliner dan kriya menjadi andalan. Terdapat kekayaan ragam kuliner khas Kendari yaitu lapa-lapa, sinonggi, pisang epe, bagea sagu, dan lainnya.


Mas Menteri, sapaan Sandiaga Uno mengaku bangga dengan antusiasme, optimisme pelaku ekonomi kreatif di Kendari yang mendorong terbentukanya ekosistem ekonomi kreatif berbasis dua subsektor, yaitu kuliner dan kriya. 


"Semoga tahun depan Kendari bisa mengikuti proses uji petik untuk menentukan subsektor unggulan apakah kuliner atau kriya,” jelas dia dalam keterangannya pada Selasa (6/9/2022) saat workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2022 di X-Bro Cafe dan Blume, Kota Kendari. 


Selain pemasaran yang lebih gencar dan masif, bantuan pemerintah seperti bedah desain juga diperlukan, untuk membantu pelaku UMKM mengerti bagaimana packaging yang baik dan menyesuaikan dengan kearifan lokal. 


“Peningkatan kemasan, citarasa, kualitas maupun story telling sangat diperlukan untuk pemasaran produk agar kuliner Kendari dan Sultra lebih dikenal Nusantara maupun dunia,” jelas Sandi. 


Contohnya, cerita tentang latar belakang pembuatan kuliner kasuami yang dibuat tahan lama karena dipakai untuk melaut sehingga bisa bertahan beberapa minggu, perlu diberitahukan kepada pelanggan. 


Sementara untuk kendala pengiriman yang kerap dihadapi UMKM daerah, Sandi menegaskan saat ini pihaknya sudah bekerja sama dengan penyedia jasa layanan logistik, kurir dan maskapai penerbangan agar memiliki interkoneksi yang lebih baik. 


”Kedepan dengan permintaan yang lebih banyak dan pengaturan lebih baik, kita yakin harga logistik yang sekitar 25-30% bisa kita turunkan,” terang Sandi.


Kota Kendari merupakan lokasi ke-28 dari rangkaian program workshop tersebut. Kota Kendari memiliki ragam potensi pada subsektor kuliner dan kriya. Terdapat kekayaan ragam kuliner khas Kendari yaitu Lapa-lapa, Sinonggi, Pisang Epe, dan Bagea Sagu. Begitupun produk dari subsektor kriya yang memiliki potensi untuk dikembangkan antara lain kain tenun khas kendari dan kerajinan perak. Kekhasan tersebut dapat menjadi keunikan yang memiliki nilai jual tersendiri. 


Potensi tersebut perlu dikembangkan melalui inovasi serta kreativitas, serta didukung oleh promosi dan pemasaran juga networking berbasis teknologi yang dapat menjangkau lebih banyak orang, sehingga dapat mendorong perekonomian daerah dan membuka banyak lapangan kerja. 


Peserta yang mengikuti workshop itu tercatat ada 100 pelaku ekonomi kreatif yang berasal dari subsektor kuliner dan kriya. Kegiatan workshop ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong terjadinya akselerasi pengembangan ekonomi kreatif di Kota Kendari. 


Selepas dilaksanakannya kegiatan ini Kemenparekraf mendorong penguatan ekosistem ekonomi kreatif secara lebih komperhensif dengan mengikuti kegiatan Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) sehingga subsektor ekraf unggulan dapat terpetakan agar dapat fokus dan terarah dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategi ekonomi domestik. 


Diharapkan Kota Kendari dapat terus konsisten dalam mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif dan turut memajukan ekonomi kreatif di daerah sekitarnya.


Dengan terlaksananya workshop, diharapkan para pelaku usaha ekonomi kreatif khususnya subsektor kuliner dan kriya dapat meningkatkan kapasitas yang telah dimiliki, sehingga dapat bersaing dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.


Kategori : News

Editor     : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama