14 Orang Anak Buah Big Boss Judi Apin BK Ditetapkan Tersangka

MEDAN, suarapembaharuan.com - Polda Sumut menetapkan 14 orang dari 15 orang anak buah bos besar perjudian online, Apin BK, menjadi tersangka.


Ist

Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, 14 orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu mempunyai peranan yang berbeda.


"Dua orang sebagai marketing, 8 orang sebagai oprator atau CS dan 3 orang telemarketing,” ujar Kombes Hadi Wahyudi melalui keterangannya, Rabu (12/10/2022).


Kombes Hadi menyampaikan, 14 orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu sudah ditahan. Sedangkan Apin BK masih dalam pengejaran aparat kepolisian.


Sebelumnya, Polda Sumatera Utara (Sumut) meminta pihak Imigrasi untuk mencekal keluarga Apin BK, bos besar judi online yang tinggal di Cemara Asri Medan.


Saat ini, orang bersangkutan sudah masuk dalam daftar pencarian oleh interpol. Bahkan, Polda Sumut sudah meminta Imigrasi untuk mencekal keluarga Apin.


Hadi menilai keluarga Apin BK yang terdiri dari anak, istrinya dan beberapa orang lainnya itu tidak kooperatif. Mereka tak menghadiri pemanggilan yang kedua penyidik sebagai saksi.


Kata Hadi, jika mereka tidak kooperatif, tidak menutup kemungkinan keluarga Apin BK bertanggung jawab secara hukum.


“Penyidik akan terus mendalami termasuk proses terhadap keluarganya (anak istrinya). Tidak menutup kemungkinan penyidik juga akan meminta pertanggungjawaban hukum/pidana kepada keluarganya,” ujar Hadi.


Penyidik telah dua kali memanggil empat orang keluarga dekat Apin BK yang terdiri dari istri dan anaknya.


Pemanggilan pertama pada Selasa (27/9), mereka menghadiri pemeriksaan mulai dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.


Kemudian dilanjutkan keesokan harinya pada Rabu. Namun, mereka melayangkan semacam surat penundaan pemeriksaan dengan alasan kurang sehat.


Penyidik kemudian memastikan kebenaran alasan itu. Mereka membawa tim dokter dari Bidokkes Polda Sumut ke alamat mereka. Ada tiga tempat yang didatangi akan tetapi mereka tak berada di tempat tersebut.


Kemudian, penyidik melakukan pemanggilan kedua yang dijadwalkan pada Jumat (30/9). Namun, mereka tak memenuhi panggilan tersebut, hingga akhirnya dicekal.


Kategori : News

Editor     : RAS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama