Apa itu Pelaku Ekonomi? Pengertian, Contoh dan Interaksinya

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Aktivitas ekonomi adalah salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Pelaku ekonomi adalah tokoh utama dalam seluruh aktivitas ekonomi yang terjadi. Simak pengertian pelaku ekonomi, contoh-contohnya hingga apa saja interaksi yang terjadi di antara pelaku ekonomi.


Ilustrasi

Dikutip dari Pintu Academy, pada dasarnya, pengertian pelaku ekonomi adalah semua pihak yang terlibat di dalam aktivitas ekonomi atau melakukan kegiatan ekonomi.


Kegiatan ekonomi yang dilakukan setiap pihak biasanya berbeda-beda. Secara umum, peran dari pelaku ekonomi dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu produsen, distributor, atau konsumen.


Pada umumnya, pelaku ekonomi dalam suatu perekonomian terdiri atas rumah tangga keluarga, rumah tangga produsen, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. Berikut adalah penjelasan dan peran dari empat pelaku ekonomi tersebut.


-Rumah Tangga Keluarga

Merupakan unit ekonomi terkecil, yang biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Memiliki dua peran penting dalam kegiatan ekonomi yaitu sebagai konsumen dan penyedia jasa faktor produksi.


- Rumah Tangga Produsen

Memiliki sebutan lain yaitu perusahaan. Diartikan sebagai kesatuan dari faktor-faktor produksi yang bertujuan untuk memperoleh laba dengan cara memberikan peran sebagai penyedia layanan bagi masyarakat. Terbagi menjadi 2 yaitu perusahaan milik negara dan perusahaan milik swasta. Contoh perusahaan negara di antaranya adalah PT PLN dan PT Telkom. Sementara contoh perusahaan swasta adalah PT Pintu Kemana Saja.


- Pemerintah

Berdasarkan UUD 1945 pasal 33 ayat 2 dan 3, pemerintah harus bertindak selaku pelaku ekonomi. Pemerintah memiliki banyak kewenangan atas aset negara, seperti menguasai tambang minyak bumi yang pengelolaannya diserahkan kepada Pertamina. Pemerintah juga mendirikan berbagai BUMN.


- Masyarakat Luar Negeri

Masyarakat luar negeri juga harus diperhitungkan sebagai pelaku ekonomi. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa kondisi di mana negara Indonesia memerlukan warga luar untuk membantu perekonomian Indonesia. 


Misalnya, negara perlu mengimpor barang-barang yang memang belum tersedia di Indonesia. Selain itu, negara juga sering kali mengekspor produk untuk dipasarkan ke luar negeri demi mencapai keuntungan yang lebih tinggi.


Kategori : News

Editor     : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama