Pekerja Sebut BSU Bermanfaat, Berharap Tahun Depan Ada Lagi dan Tepat Sasaran

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyelenggarakan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) dengan harapan mampu meringankan beban para pekerja yang terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan pokok.


Foto: Pekerja mencairkan dana Bantuan Subsidi Upah (BSU) di Kantor Pos.

"Jadi BSU ini untuk meringankan para pekerja dalam memenuhi keperluan sehari-hari sebagai akibat dari kenaikan harga BBM," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.


BSU juga merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada para pekerja dan pengusaha yang telah menyertakan para pekerjanya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.


Telah berjalan sejak tahun 2020, program BSU dirasakan manfaatnya oleh para pekerja. Tahun 2022, Kemenaker menargetkan BSU tersalurkan kepada 14,6 juta pekerja.


Adapun dana BSU yang diterima pekerja yaitu Rp600 ribu, diberikan dalam satu tahap melalui Bank Himbara (BRI, BNI, BTN, Bank Mandiri) dan Kantorpos. Penyaluran di Kantorpos dilakukan untuk 3,6 juta pekerja yang tak memiliki rekening di Bank Himbara.


“Mudah-mudahan dengan penyaluran melalui dua model ini, melalui Bank Himbara dan Kantorpos, bisa tersalurkan 100 persen hingga akhir tahun 2022," kata Menaker Ida Fauziyah.


Khusus penyaluran BSU tahap 7 melalui Kantorpos, Menaker menargetkan rampung pada November 2022. 


"InsyaAllah PT Pos Indonesia akan menyelesaikan proses penyaluran BSU ini dalam waktu dua minggu ke depan, atau kira-kira akan selesai pada 22 November 2022," ujarnya.



Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R Djoemadi mengapresiasi kepercayaan pemerintah menyalurkan BSU melalui Kantorpos. Faizal menyebutkan pihaknya melakukan percepatan penyaluran BSU agar segera diterima pekerja yang berhak.


"InsyaAllah, kira-kira tanggal 22 November sudah selesai," kata Faizal.


Para pekerja yang telah memastikan namanya terdaftar sebagai penerima BSU 2022 pun segera datang ke Kantorpos. Mereka makin lega karena Kantorpos memperpanjang jam pelayanan menjadi Senin hingga Minggu, pukul 08.00-20.00. Dengan demikian, mereka lebih leluasa mengambil BSU tanpa mengganggu jam kerja.


“Memudahkan sih kalau Kantorpos buka Sabtu-Minggu. Bisa langsung ambil saja sampai malam ditunggu juga sama kantorpos. Sudah seperti bank-bank swasta sekarang ada weekend banking, ini ada weekend Pos. Ya, itu memudahkan sih,” kata Shofa, karyawan swasta di Jakarta Selatan.


Menerima BSU di tengah situasi sulit seperti saat ini, Shofa sangat bersyukur. BSU membantunya menyambung hidup.


“Alhamdulillah sih, membantu buat karyawan-karyawan kayak kita yang gajinya UMR. Harapannya semoga makin merata ya, terus juga semoga bisa tepat sasaran. Semoga tetap ada nih, bantuannya jadi bisa membantu masyarakat,” katanya.


PT Pos Indonesia memahami BSU harus secepatnya diterima pekerja untuk membantu meningkatkan daya beli mereka. Untuk itu, selain jam pelayanan Kantorpos diperpanjang panjang, proses pencairan dana BSU di Kantorpos pun mudah. 


Pekerja hanya perlu mengunduh aplikasi Pospay melalui Play Store (Android) atau App Store (iOS), kemudian membuat akun di Pospay. Setelahnya datang ke Kantorpos dengan menunjukkan akun Pospay dan KTP asli.


“Awal saya datang dibantu sama satpam, disuruh download Pospay, terus langsung diarahin ke loket. Di loket, saya didaftarin akun Pospay, setelah diverifikasi nomor handphone dan KTP, langsung uangnya dikasih. Ambil BSU di Kantorpos lebih mudah, memudahkan masyarakat, sangat membantu,” kata Muhammad Rafi Hidayat, karyawan minimarket di Jagakarsa, Jakarta Selatan.


Telah merasakan sendiri kemudahan mengambil dana BSU di Kantorpos, Rafi mengimbau para pekerja lainnya yang belum mencairkan BSU agar segera datang ke Kantorpos terdekat.


“Buat teman-teman yang belum mengambil BSU, lebih cepat datang ke sini langsung, ke Kantorpos. Tidak rumit, mudah, tidak diambil biaya sepeserpun. Semoga saya bisa dapat BSU lagi, bisa diperpanjang ke depannya. Sangat bermanfaat meskipun hanya Rp600 ribu ya. Saya bersyukur juga buat ekonomi keluarga, ngebantulah,” tuturnya.


Selain dirasakan manfaatnya oleh pekerja aktif, mereka yang mengalami PHK (pemutusan hubungan kerja) pun ikut menikmati manfaat BSU. Misalnya, Dedy Irawan, warga Gandul, Depok, Jawa Barat. Dedy yang semula bekerja di perusahaan jasa kredit, telah di-PHK sejak Juli 2022.


“Sedih juga soalnya saya harus menafkahi anak, istri. Saya bingung mau cari pekerjaan di mana lagi. Sekarang susah, saingannya sama anak muda. Belum ada panggilan kerja lagi,” kata Dedy.


Menerima BSU sebesar Rp600 ribu, Dedy mengaku akan menggunakannya untuk membeli susu dan kebutuhan dapur. Dia berharap akan kembali terdaftar sebagai penerima BSU berikutnya.


“Semoga bantuannya rata terus, selama saya juga belum dapat bekerja lagi. Ya mudah-mudahan ada lagi. Saya senang bisa ambil BSU di Kantorpos. Persyaratannya gampang, cuma download Pospay saja di Play Store, terus bawa KTP, Yang penting punya akun Pospay tinggal jalan ke Kantorpos. Nanti langsung dikasih uangnya,” katanya.


Batas pengambilan dana BSU 2022 pada 22 November. Ia mengingatkan pekerja yang belum mencairkan BSU agar tak menunda datang ke Kantorpos.


“Buat teman-teman yang belum mencairkan BSU, langsung aja ke Kantorpos. Persyaratannya gampang, enggak ribet. Prosesnya juga cepat, enggak sampai lima menit,” ucapnya.


Kategori : News

Editor     : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama