Kalangan Menengah Intelektual Yakin BIN Jadi Lembaga Paling Mampu Antisipasi Ancaman 2023

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Kelas menengah intelektual meyakini Badan Intelijen Negara (BIN) paling mampu mengantisipasi potensi ancaman 2023. Hal ini berdasarkan survei terbaru Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) terhadap kelas menengah intelektual Indonesia terhadap potensi ancaman nasional sepanjang tahun 2023.



"Dari survei kami yang terbaru ditemukan bahwa kelas menengah intelektual Indonesia yakin BIN menjadi terdepan dalam mengantisipasi potensi ancaman di Tahun 2023," ujar Direktur Eksekutif LPI Boni Hargens di acara rilis hasil survei nasional LPI, di Hotel Aryaduta Semanggi, Jakarta, Jumat (23/12/2022).


BIN, kata Boni, secara agregat (rata-rata), mendapat nilai 2,9100 dalam interval skala penilaian 0 sampai 3 untuk 38 kementerian atau lembaga. Lalu disusul oleh institusi lain seperti TNI dengan skor 2,9050; Polri dengan skor 2,9045; Kemenhan dengan skor 2,8950; Kemenko Polhukam (2,8920); Kemendagri (2,8810); Kementerian Agama (2,8805); Kementerian BUMN (2,8710); Kementerian Keuangan (2,8669); dan Kementerian Perekonomian (2,8500).


Boni mengatakan, terdapat 4 indikator ancaman pada tahun 2023 yang dinilai oleh LPI, yakni indikator stabilitas nasional dan ancaman resesi ekonomi; indikator politik identitas; indikator kekerasan horizontal dan separatisme Papua; serta indikator terorisme dan ancaman ideologi.


"Dari data survei, BIN unggul dalam mengantisipasi dua indikator ancaman, yaitu potensi potensi terhadap stabilitas nasional dan resesi ekonomi serta politik identitas," tandas Boni.


Boni mengatakan responden menempatkan BIN sebagai institusi yang paling dipercaya untuk bisa memberikan arah dan strategi terbaik terhadap 2 potensi ancaman, yakni, pertama, pada indikator stabilitas dan resesi ekonomi. Dalam indikator ini, BIN memperoleh angka 2,9575 dan disusul oleh Kementerian Keuangan di rating kedua dengan nilai 2,9525. 


"Lalu pada indikator politik identitas, BIN juga di posisi pertama dengan nilai 2,9200 yang disusul oleh institusi Kepolisian RI dengan nilai 2,9150," ungkap Boni.


Boni beranggapan kinerja BIN ini tidak terlepas dari kepemimpinan Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan yang dinilai efektif, responsif dan well communicated. Meski berada di balik layar, kata dia, responden menilai rekam jejak Budi Gunawan atau BG mampu menjadi penjaga stabilisator yang menyebabkan stabilitas politik. 


Komunikasi politik Budi Gunawan diyakini responden akan mampu menurunkan tensi politik antar faksi politik yang sejalan dengan tahun politik 2023.


"Termasuk dalam rangka mencegah perluasan konflik horizontal yang diakibatkan oleh ketegangan politik antar elit khususnya politik identitas, responden menilai, kolaborasi BIN, institusi TNI dan Polri memainkan peran strategis dan dianggap mampu melakukan penetrasi terhadap politisasi identitas yang diprediksi akan meningkat intensinya pada 2023," pungkas Boni.


Survei LPI ini dilakukan pada 5 Desember sampai 16 Desember 2022 dengan metode google form, surel, WhatsApp, zoom dan wawancara tatap muka. Jumlah sampel dalam survei ini sebanyak 900 orang yang terdiri dari para para dosen/pakar, peneliti, anggota LSM/NGO, dan aktivis/seniman. Margin of error survei ini berada di kisaran 2% pada tingkat kepercayaan ± 98%. 


Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah cluster sampling di mana analisis dilakukan pada sampel yang tersusun dan diseleksi berdasarkan parameter yang telah ditentukan sebelumnya. Parameter penentu ini dapat berupa demografi, latar belakang, atau atribut lainnya yang dapat menjadi fokus penelitian.


Kategori : News

Editor     : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama