Pemkab Bekasi Siapkan Produksi AMDK dengan Teknologi Ultrafiltrasi

BEKASI, suarapembaharuan.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi serius mengkaji proses produksi air mineral dalam kemasan (AMDK) dengan menggandeng perusahaan swasta, PT Moya Bekasi Jaya. 


Foto: Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan meninjau IPA PT Moya Bekasi Jaya, Tegal Gede, Cikarang Selatan, Senin (26/12/2022).

Saat ini, perusahaan swasta ini telah memiliki sistem pengolahan air bersih siap minum, dengan teknologi ultrafiltrasi. Dengan proses ultrafiltrasi akan menghasilkan air super jernih dan bebas bakteri yang merugikan kesehatan.


“Di sini, ada pengolahan ultrafiltrasi yang menghasilkan air siap minum. Rasanya segar, bersih seperti air minum pada umumnya,” kata Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan, Senin (26/12/2022).


Menurutnya, sesuai dengan rekomendasi Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Kabupaten Bekasi untuk memproduksi air menjadi air kemasan siap minum. 


Nantinya, akan menjadi dikonsumsi di instansi Pemerintah Kabupaten Bekasi seperti kantor dinas, kantor kecamatan hingga desa. Dan tentunya, akan merambah ke masyarakat luas.


“Kalau air kemasan ini bisa bersaing dengan air mineral lainnya, ini akan menjadi bisnis baru bagi PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi,” tuturnya.


Sementara itu, Direktur PT Moya Bekasi Jaya, Joedi Herijanto, menambahkan ke depan air hasil ultrafiltrasi ini akan dipasarkan.


“PDAM akan membuat kajian untuk bisnis air minum dalam kemasan. Dan akan berkoordinasi dengan PT Moya Bekasi Jaya,” ungkap Joedi.


Menurunya, secara perjanjian tertulis antara PT Moya Bekasi Jaya dengan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi tidak ada penyaluran air minum dalam kemasan. “PDAM melihat salah satu instalasi ini berpotensi untuk memproduksi air siap minum,” ungkapnya.


Saat ini, kajian tersebut tengah disusun oleh TP2D Kabupaten Bekasi. Nantinya, pengolahan air bersih dan air mineral dalam kemasan akan dibuat secara terpisah atau dimasukan dalam perjanjian yang sudah ada. 


Dia menjelaskan, produksi air bersih siap minum telah melewati uji laboratorium Kementerian Kesehatan yang setiap saat selalu dipantau kualitasnya. 


PT Moya Bekasi Jaya memiliki teknologi memproduksi air siap minum dengan kapasitas terbesar di Indonesia. Nantinya, perusahaan yang berlokasi di Tegalgede, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi ini mampu memproduksi AMDK sebesar 250 liter per detik.


“Pipa Ultrafiltrasi PT Moya Bekasi Jaya merupakan pipa terbesar ultrafiltrasi di Indonesia. Kapasitas pipa ini mampu memproduksi air bersih siap minum sebesar 250 liter per detik,” kata  Joedi Herijanto.


Sementara itu, kapasitas produksi AMDK di tempat lain pada umumnya hanya sebesar 20-50 liter per detik.


Joedi menjelaskan, pipa ultrafiltrasi ini dimiliki PT Moya Bekasi Jaya untuk mengantisipasi kekurangan air bersih yang dihasilkan dari lima instalasi pengolahan air (IPA) lainnya. 


Hasil produksi air bersih dari kelima IPA tersebut didistribusikan oleh PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi. Sedangkan, IPA keenam milik PT Moya Bekasi Jaya dengan menggunakan teknologi canggih yakni ultrafiltrasi. 


Selama AMDK belum diproduksi secara massal menggunakan botol kemasan, perusahaan hanya memanfaatkan produksi air siap minum tersebut, sebagai air bersih yang disalurkan oleh PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi melalui pipanisasi bawah tanah ke rumah-rumah pelanggan.


Pemkab Bekasi melihat peluang ini sebagai bisnis baru untuk mengembangkan usaha PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi. Pj Bupati Bekasi Dani Ramdam telah mengintsruksikan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi untuk mengembangkan bisnis AMDK dengan menggandeng PT Moya Bekasi Jaya.

 

“Khusus pipa ultrafiltrasi mampu menghasilkan air dengan kualitas siap minum tanpa menggunakan bahan kimia,” kata Joedi.


Pipa ultrafiltrasi menggunakan sistem membran sehingga dapat menyaring komponen-komponen terkecil seperti virus, spora atau bakteri sehingga kualitas air minum ini sangat terjamin kesehatannya. 


Bahkan, dengan menggunakan teknologi ultrafiltrasi ini kualitas air minum yang dihasilkan di atas mutu air mineral yang beredar saat ini. 


“Kita lengkapi dengan laboratorium yang setiap saat dilakukan pemeriksaan. Frekuensi pemeriksaannya dilakukan setiap jam,” ungkapnya.


Tak hanya itu, air siap minum hasil ultrafiltrasi ini telah mendapat sertifikasi dari otoritas resmi pemerintah.


Diktehui, PT Moya Bekasi Jaya memiliki enam IPA dengan kapasitas mencapai 1.500 liter per detik. Sebanyak lima IPA merupakan konvensional dan satu IPA menerapkan sistem ultrafiltrasi.


Dari kemampuan produksi 1.500 liter per detik namun yang digunakan saat ini sebesar 1.300 liter per detik dan masih memiliki sisa kemampuan prduksi mencapai 200 liter per detik.  “Kalau hitungan layanan, 200 liter per detik itu bisa melayani 200.000 penduduk,” imbuhnya.


Guna memenuhi kebutuhan produksi AMDK, kapasitas produksi yang dibutuhkan hanya sekitar 20-50 liter per detik sehingga masih cukup banyak kapasitas yang dimiliki PT Moya Bekasi Jaya. (MAN)


Kategori : News

Editor     : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama