Survei Nasional LPI: Jokowi Dicintai Kaum Milenial Papua

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Hasil survei terbaru Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) menunjukkan bahwa kaum milenial Papua makin mencintai Presiden Joko Widodo terutama karena keberpihakan Presiden Jokowi terhadap kaum muda Papua. Hal ini tergambar dari penilaian kaum muda Papua setelah Presiden Jokowi meresmikan Papua Youth Creative Hub (PYCH), di Kota Jayapura, pada Selasa, 21 Maret 2023. 


Presiden Jokowi. Google

Rumah kreasi bagi kaum muda Papua ini memberikan ruang bagi kaum muda di Papua untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi di berbagai bidang, seperti di bidang fesyen, industri kreatif, peternakan, dan perikanan, bahkan platform aplikasi. 


“Responden yang mengaku bangga dengan kebijakan afirmatif Presiden Jokowi di Papua, sebanyak 43,18 persen. Sementara responden yang menilai sangat bangga sebesar 39,13 persen. Lalu tidak bangga 12,32 persen dan sangat tidak bangga 5,37 persen,” ujar Direktur Eksekutif LPI Boni Hargens dalam acara launching Survei Nasional dan Diskusi Publik bertajuk ‘Pandangan Milenial Papua terhadap Pemerintahan Presiden Jokowi’, di Hotel Aryaduta, Semanggi, Jakarta, Jumat (14/4/2023). 


Acara ini dihadiri juga oleh sejumlah narasumber, seperti Pengamat Kebijakan Publik Krisno Legowo, Direktur Politik Hankam BRIN M. Nurhasim, Peneliti Litbang Harian Kompas Yohan Wahyu dan Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Laksamana Muda (Pur) Soleman B. Ponto.


Boni mengaku bahwa titik tekan dari survei ini adalah kepuasan kaum milenial Papua pasca pembangunan Papua Youth Creative Hub (PYCH). Karena itu, kata Boni, pertanyaan yang diajukan LPI berkaitan erat dengan PYCH dan terangkum dalam 4 indikator, yakni kesesuaian, efektivitas pemanfaatan, kontribusi pada perekonomian, dan kepuasan masyarakat.


Dalam survei tersebut, sebanyak 57,61 persen generasi milenial Papua menilai PYCH mampu membangun ekosistem ekonomi kreatif di Papua dan 42,39 persen menilai tidak mampu. Lalu, sebanyak 64,45 persen generasi milenial Papua memandang PYCH mampu mendorong peningkatan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Papua dan 35,55 persen menilai tidak mampu. Selain itu, sebanyak 62,54 persen generasi milenial Papua memandang PYCH dapat menjadi wadah bagi mereka mengembangkan kreativitas dan 37,46 persen yang pesimistis PYCH dapat menjadi wadah kreatifitas.


“Secara umum kaum milenial Papua bangga dengan Presiden Jokowi karena mereka merasakan bahwa PYCH sudah efektif dan dapat bermanfaat untuk generasi millenial di Papua, PYCH menjadi wadah generasi millenial di Papua dalam mengembangkan kreativitas mereka, mampu membangun ekosistem ekonomi kreatif di Papua serta PYCH mampu mendorong peningkatan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Papua,” tutur Boni.


Mengikuti instrumen kebijakan yang terlibat dalam membangun dan mengembangkan PYCH, lanjut Boni, LPI menjaring 5 institusi yaitu untuk memotret pandangan kaum milenial Papua. Kelima institusi tersebut adalah Badan Intelijen Negara, Kementerian Hukum dan HAM RI, Kementerian Keuangan RI, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI dan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI. 


“Selain Presiden Jokowi, kaum milenial Papua juga bangga dan mengapresiasi kinerja pimpinan lembaga atau kementerian yang terlibat dalam pembangunan PYCH termasuk Kepala BIN Budi Gunawan yang telah memberikan kontribusi dalam kesuksesan pembangunan PYCH,” pungkas Boni.


Survei ini dilakukan pada 3 April sampai 9 April 2023. Populasi survei ini adalah para kalangan milenial yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Papua. Kriteria milenial yang dimaksud dalam survei ini adalah kelompok masyarakat berpendidikan tinggi (D3, S1, S2, S3) juga memiliki rentang umur dari 24 tahun sampai 39 tahun yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Papua serta secara sadar dan aktif mengamati isu pembangunan di Papua khususnya, pembangunan Papua Youth Creative Hub sebagai rumah kreatif milenial Papua. 


Metodologi survei yang digunakan adalah google form, surel, Whatsapp, zoom dan wawancara tatap muka. Pengambilan sampel cluster ini adalah metode sampling dimana responden yang terpilih dari suatu wilayah adalah memiliki kriteria khusus seperti generasi milenial Papua dengan rentang umur 20 sampai 40 tahun.


Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah cluster sampling dimana subjek yang ditunjuk sebagai sampel berada di satu wilayah dan memiliki kriteria khusus seperti generasi milenial yang berada atau berasal dari provinsi Papua. Berdasarkan teknik sampling tersebut, jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 300 responden. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar 5% pada tingkat kepercayaan ± 95%. 


Merespons hasil survei tersebut, Pengamat Kebijakan Publik Krisno Legowo mengakui bahwa pembangunan infrastruktur dan SDM di era Jokowi di Papua sangat fenomenal. Menurut dia, ada afirmatif policy di pemerintahan era Jokowi khususnya di Papua.


"Yang paling tampak jalan Trans-Papua 3.462 kilometer telah kita bangun di Tanah Papua. Jalan di perbatasan 1.098 kilometer telah dibangun di Tanah Papua. Lalu kebijakan satu harga BBM yang membuat mobilitas masyarakat lebih lancar sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Krisno.


Selain itu, kata Krisno, Jokowi juga memiliki keberpihakan terhadap Papua dari aspek regulasi, seperti penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, termasuk anggaran yang akan dialokasikan untuk pembangunan tersebut.


Dalam Inpres tersebut, terdapat 7 bidang fokus pemerintah untuk Papua, yakni pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, usaha mikro dan kecil, ketenagakerjaan, infrastruktur, dan pencapaian SDG’s (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.


"Hal ini menunjukkan adanya komitmen Presiden Jokowi dalam pembangunan di Papua sehingga sehingga masyarakat Papua bangga dengan Jokowi dan ini kemudian menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebangsaan," ungkap Krisno.


Pada kesempatan itu, Peneliti Litbang Harian Kompas Yohan Wahyu menilai hasil survei LPI tidak berbeda jauh dengan hasil survei Litbang Kompas, hanya saja pertanyaannya berbeda. 


"Itu hasilnya (Litbang Kompas) separuh lebih mengapresiasi. Apresiasi ini kita baca tidak lepas dari langkah-langkah Pak Jokowi di Papua. Saya ingat kampanye Pak Jokowi itu pertama kali ke Papua. Pak Jokowi ini membangun narasi kembali keindonesiaan. Kami lihat itu kebijakan Jokowi itu kemudian turun sampai ke level masyarakat," ungkap Yohan.


Kategori : News


Editor     : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama