BNPT Gandeng Universitas Tidar Cegah Terorisme

TEMANGGUNG, suarapembaharuan.com – Rektor Universitas Tidar Prof Dr Sugiyanto mengatakan, upaya pencegahan tindak pidana terorisme memerlukan sinergitas dari berbagai pihak untuk menjamin rasa aman bagi kehidupan bermasyarakat, termasuk dengan sektor pendidikan.


Ist

Sinergitas tersebut antara lain diwujudkan dalam kerja sama antara Universitas Tidar dan Badan Nasional Penangulangan Teroris (BNPT) terkait pencegahan tindak pidana terorisme dan deradikalisasi di Kawasan Nusantara, Sabtu (6/5/2023).


“Kami bersyukur pada saat penandatanganan kerja sama ini, saya melihat keberagaman komponen dan juga keberagaman pendekatan metode dalam penanganan terorisme di Indonesia, termasuk melalui jalur peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ini satu hal yang sangat luar biasa yang harus kita dukung bersama-sama,” ujar Sugiyanto.


Dikatakan, tujuan dari perjanjian kerja sama adalah untuk membangun kesadaran bersama guna mencegah ideologi terorisme yang tumbuh di lingkungan negeri ini. Sebab terorisme merupakan aksi meresahkan, karena menyebarkan rasa takut, merusak keamanan dan cara berpikir, serta rasa kebangsaan.


Perjanjian kerja sama juga ditujukan meningkatkan upaya pencegahan tindak pidana terorisme di lingkungan universitas, agar tercipta lingkungan dan perilaku insan yang bebas dari paham radikalisme maupun terorisme.


Kepala Badan Nasional Penangulangan Teroris (BNPT) Komjen Pol Ryco Amelza Dahniel menyebut, program dan kegiatan BNPT di Temanggung adalah bukti bahwa negara hadir untuk mewujudkan cita-cita nasional, yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.


“Program ini merupakan suatu bentuk kepedulian dan kasih sayang negara untuk kawan-kawan kita yang tersesat dan terjebak oleh suatu paham yang radikal. Yaitu ideologi yang memaksakan kehendak dan ini bertentangan dengan agama dengan menggunakan cara-cara kekerasan,” katanya.


Jenderal Polisi bintang tiga peraih Adhi Makayasa ini menerangkan, dalam kegiatan tersebut diperlihatkan sekilas video bagaimana sebuah ideologi akhirnya berujung kepada berbagai tindakan-tindakan teror, tindakan yang merobek rasa kemanusiaan.


Bahkan menimbulkan rasa sakit, rasa tangis, kepedihan, dan kesedihan yang tidak kunjung berhenti bagi korbannya. Pada tataran ini nampak bahwa manusia tidak lagi menghormati manusia, manusia menghancurkan manusia.


“Lebih daripada itu ideologi ini juga tidak sesuai dengan kondisi kebangsaan Republik Indonesia, yang merupakan suatu negara kebangsaan, negara yang dibangun dari berbagai perbedaan. Dengan banyaknya perbedaaan dan perlu adanya perekat. Perekat ini adalah kita, semua para pejabat negara, TNI dan Polri, saudara diberikan tugas untuk menjadi perekat, sehingga akan terwujud suatu yang indah,” katanya.


Maka kedatangannya di Temanggung, lanjut Ryco, adalah untuk menjalankan salah satu tugas BNPT yaitu program deradikalisasi. Salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada warga yang sedang dilakukan pembinaan untuk mendapatkan kesempatan bergabung dengan masyarakat sekitar, dengan melakukan konsolidasi sosial berintegrasi dengan masyarakat.


Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kabupaten Temanggung Djoko Prastyono yang mewakili Bupati HM Al Khadziq menegaskan, Pemerintah Kabupaten Temanggung juga satu garis komando dengan BNPT dalam penanggulangan terorisme.


Pihaknya akan terus bergandengan tangan dengan seluruh lapisan masyarakat untuk memelihara dan mengembangkan kerukunan umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga pemahaman makna tentang kebhinekaan dapat mendukung kegiatan pencegahan terorisme dan radikalisme.


Kategori : News


Editor     : YZS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama