Kirab Budaya Klenteng Tay Kak Sie Diharapkan Jadi Magnet Wisatawan

SEMARANG, suarapembaharuan.com – Sebagai perwujudan sikap toleransi, saling mendukung antaragama dan golongan, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menghadiri Kirab Budaya Memperingati Hari Kedatangan Kimsin Ys Poo Seng Tay Tee ke-163, Minggu kemarin.


Ist

“Tradisi ini menggambarkan bentuk toleransi, bentuk keberagaman, bentuk kerukunan umat yang menjadi satu, ada di Klenteng Besar Tay Kak Sie, yang tentu ini menunjukkan bagaimana kota Semarang menjadi salah satu dari 10 kota toleransi Indonesia,” imbuh Mbak Ita, sapaan akrabnya.


Ita menilai, kirab budaya tersebut tidak sekadar meneruskan tradisi belaka, tetapi juga sebagai atraksi budaya potensial, yang menjadi magnet bagi wisatawan. Terlebih, acara kirab budaya dengan membawa Kimsin YS Poo Seng Tay Tee menuju pantai dan mengelilingi Kota Semarang ini, rutin setiap penanggalan Imlek 1 bulan 5, sehingga dapat dimasukkan ke dalam kalender wisata Kota Semarang.


Disampaikan, beberapa hari sebelumnya juga telah dilaksanakan pengobatan gratis untuk 500 warga, sebagai bagian dari rangkaian acara kirab budaya ini. Pelayanan pengobatan modern, tradisional Cina atau shin shee, hingga pijat refleksi disediakan. Termasuk, tak ketinggalan donor darah yang sudah dilakukan pada Sabtu kemarin.


“Terima kasih juga kepada masyarakat yang terlibat, khususnya seluruh pengurus Yayasan dan Klenteng Tay Kak Sie yang masih mau melestarikan budaya ini. Bagi generasi-generasi muda nanti, setelah ini anda harus melestarikan itu ya,” tandas Mbak Ita.


Sebagai informasi, ritual tersebut terkait dengan kedatangan Dewa Pengobatan ke Kota Semarang yang ke-163 tahun. Dahulu, ada wabah penyakit di Kota Semarang. Kemudian orang-orang Tionghoa yang di sini meminta kepada leluhur yang di negara Cina, untuk memberikan semacam obat, sehingga dari sana dikirim ke Semarang dan diberikan pengobatan kepada seluruh masyarakat.


Kategori : News


Editor      : RAS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama