Kerja Sama Lima Perguruan Tinggi

Oleh: Andhika Wahyudiono


Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menandatangani nota kesepahaman dengan lima rektor perguruan tinggi terkemuka terkait kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat. Kelima perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Institut Pertanian Bogor, dan Institut Teknologi Bandung. Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, menyatakan bahwa nota kesepahaman tersebut bertujuan untuk menghidupkan semangat IKN dalam bidang sains dan akademik, karena selama ini fokus pemberitaan hanya pada pembangunan infrastruktur.



Nota kesepahaman ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman sebelumnya antara Otorita IKN dan Universitas Mulawarman, yang ditandatangani pada Maret 2023, yang berfokus pada kerja sama pembangunan IKN dan daerah penyangganya. Dalam sesi diskusi, Kepala OIKN bersama rektor-rektor membahas langkah aksi untuk mewujudkan IKN sebagai kota hutan berkelanjutan melalui konsorsium. Myrna A. Safitri, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, menyatakan bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara, lokasi pembangunan IKN, sebelumnya kurang mendapat perhatian dalam penelitian. Ia berharap konsorsium yang akan dibentuk dapat membantu memperjuangkan kedaulatan pengetahuan, terutama di daerah Penajam Paser Utara sebagai bagian dari kawasan IKN.


Untuk mendukung riset di IKN, sudah dibentuk research area berupa "Program Riset Nusantara" yang meliputi empat klaster, yaitu Energi, Pangan, dan Transportasi; Sosial Humaniora, Well-being dan Konservasi Lingkungan; serta Teknologi dan Informatika. Harapannya, dengan adanya konsorsium, akan tercipta knowledge storage dan knowledge transfer yang dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut. Diskusi antara Otorita IKN dan perguruan tinggi menyimpulkan bahwa dalam pembangunan IKN diperlukan pendekatan yang komprehensif dan berbasis ilmiah, namun tetap mempertahankan local knowledge dan local wisdom. Dengan demikian, diharapkan masyarakat yang akan tinggal di IKN dan sekitarnya dapat hidup selaras dengan alam secara berkelanjutan.


Acara tersebut dihadiri oleh Kepala OIKN Bambang Susantono, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Myrna A. Safitri, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Mohammed Ali Berawi, serta beberapa pejabat terkait lainnya. Sementara itu, rektor-rektor dari perguruan tinggi terkemuka juga turut hadir dalam kesempatan ini. Rektor Universitas Gadjah Mada, Ova Emilia; Rektor Universitas Brawijaya, Widodo; Rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro; Rektor Institut Pertanian Bogor, Arif Satria; dan Rektor Institut Teknologi Bandung, yang diwakili oleh Dekan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Endah Sulistyawati.


Kerja sama antara Otorita IKN dan perguruan tinggi ini diharapkan dapat menghasilkan kontribusi nyata dalam pengembangan sains dan pendidikan di kawasan IKN. Selain fokus pada infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian juga menjadi hal yang sangat penting untuk mewujudkan visi IKN sebagai kota hutan berkelanjutan. Melalui kerja sama ini, diharapkan IKN dapat menjadi contoh bagi kawasan lain dalam penerapan pendekatan yang holistik dan berbasis ilmiah dalam pembangunan.


Meskipun Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dianggap sebagai salah satu proyek strategis nasional yang memiliki tanggung jawab besar dalam menghadirkan konsep pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, perlu diperhatikan beberapa kritikan terhadap pendekatan dan strategi yang diambil.


Pertama-tama, meskipun melibatkan perguruan tinggi terkemuka dalam kerja sama pendidikan dan penelitian, harus diingat bahwa proyek IKN ini berhubungan langsung dengan ekosistem alam yang sensitif dan penting. Dalam upaya menciptakan lingkungan yang seimbang antara pembangunan dan pelestarian alam, perlu adanya jaminan bahwa aktivitas pembangunan yang dilakukan tidak merusak lingkungan dan ekosistem yang ada. Perguruan tinggi yang terlibat harus berperan aktif dalam mengawasi dan mengkaji dampak dari setiap langkah pembangunan yang diambil untuk memastikan tidak ada kerusakan yang tidak terkendali terhadap alam.


Kedua, meskipun adanya konsorsium riset diharapkan dapat membuat IKN menjadi pusat pengetahuan dan inovasi yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat, penting untuk menjaga independensi dan integritas penelitian yang dilakukan. Keterlibatan perguruan tinggi terkemuka dapat memberikan keuntungan dalam hal akses terhadap pengetahuan dan teknologi terkini, namun perlu diwaspadai potensi bias dalam hasil penelitian yang dapat terjadi jika terdapat kepentingan pihak-pihak tertentu yang mempengaruhi jalannya penelitian. Oleh karena itu, transparansi dan akuntabilitas dalam setiap riset yang dilakukan harus dijaga dengan baik agar keberhasilan IKN dalam memberikan kontribusi nyata tidak dipertanyakan.


Selain itu, diperlukan evaluasi secara berkala terhadap progres dan hasil dari kerja sama dengan perguruan tinggi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tujuan dari kerja sama tersebut tercapai dan dampak positif bagi pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat dapat terlihat secara nyata. Evaluasi juga dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi potensi permasalahan yang mungkin muncul selama proses kerja sama berlangsung.


Lebih jauh lagi, dalam menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan, perlu adanya keterlibatan aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat lokal, dalam proses pengambilan keputusan. Partisipasi masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan dan rencana pembangunan yang diambil benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat. Melibatkan masyarakat lokal juga akan meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kawasan IKN.


Dalam kesimpulannya, proyek Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memang memiliki potensi untuk menjadi pusat pengetahuan dan inovasi yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya kritikalitas dalam merumuskan strategi dan pendekatan yang berkelanjutan, serta menjaga independensi dan integritas dalam penelitian yang dilakukan. Melibatkan masyarakat lokal sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan juga merupakan langkah penting dalam menjaga keberlanjutan proyek ini dan mencapai keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam.


Penulis merupakan Dosen UNTAG Banyuwangi


Kategori : News


Editor      : ARS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama