Program 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes Ganjar-Mahfud Jawab Hak Dasar Masyarakat

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD berjanji akan memprioritaskan kemudahan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Paslon nomor urut 3 itu bakal membangun satu fasilitas kesehatan (faskes) untuk diletakan di desa-desa yang tergolong masih tertinggal di Indonesia. 



Program unggulan yang diberi nama 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes (tenaga kesehatan) itu bertujuan untuk menyehatkan warga desa. Ganjar-Mahfud ingin setiap desa memiliki 1 fasilitas kesehatan (faskes) yang memadai, serta minimal 1 tenaga kesehatan (nakes) yang mumpuni. 


Pengamat HAM Choirul Anam mengungkapkan, alam perspektif hak asasi manusia 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes merupakan program yang sifatnya mendasar. Program tersebut menjawab kebutuhan pokok masyarakat. 


"Apa yang ada dalam program kesehatan Ganjar-Mahfud yang pertama adalah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," ujar dia. 


Menurut dia, pembangunan infrastruktur kesehatan yang berlangsung selama ini masih belum sepenuhnya berhasil. Sebab pada kenyataannya, masih banyak masyarakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan. Padahal akses terhadap layanan kesehatan merupakan hak dasar masyarakat. 


"Oleh karenanya dengan program 1 desa 1 Puskesmas itu esensinya adalah akses," tegas dia. 


Mantan Komisioner Komnas HAM tersebut menegaskan, dalam konteks HAM aksesibilitas merupakan prinsip fundamental. Tanpa adanya program yang membuka ruang akses yang besar atas kesehatan, tentu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat tidak bisa berjalan maksimal.


"Oleh karenanya program Ganjar-Mahfud ini program yang sangat fundamental dan dalam sejarah paradigma visi misi, ini adalah visi misi yang dalam konteks HAM, visi misi yang sangat menjawab (persoalan mendasar masyarakat)," ungkap dia. 


Selain program 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes, paslon nomor urut 3 itu juga sedang mengembangkan satu basis data untuk berbagai kebutuhan masyarakat. Nantinya, hanya dengan 1 NIK masyarakat dapat mengakses berbagai layanan kebutuhan dasar, termasuk kesehatan. 


"Jadi kita tidak perlu kartu-kartuan. Kalau itu (kartu) nyasar lansia. Kalau terlalu banyak kartu nanti lupa. Kalau nyasar anak-anak remaja atau mahasiswa yang sangat sibuk, banyak kartu juga kadang-kadang juga lupa," terangnya. 


"Hidup sekarang semakin lama semakin simple. Oleh karenanya 1 NIK untuk semua proses pelayanan hak asasi manusia, hak sosial budaya, pendidikan, kesehatan, itu juga sangat mendasar," lanjut dia. 


Dia mengapresiasi program 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes sebagai terobosan dalam memenuhi hak dasar masyarakat. Program tersebut harus diakui lebih unggul jika dibandingkan dengan program yang ditawarkan paslon lain. 


"Kalau kita baca visi misi paslon yang lain, aksesibilitas di visi misi pak Ganjar-Mahfud sangat accesible. Tidak hanya soal jarak tapi juga soal metode. Khususnya dengan pelayanan 1 NIK untuk semuanya," tukas dia. 


Upaya mendekatkan pelayanan kesehatan atau pelayanan hak-hak masyarakat yang lain langsung kepada masyarakatnya secara dekat mencerminkan besarnya perhatian Ganjar-Mahfud pada masyarakat. Program tersebut menunjukkan bahwa  Ganjar-Mahfud begitu dekat dengan masyarakat, bagian dari masyarakat, dan bertumbuh serta berkembang bersama sebagai anggota masyarakat. 


"Jadi saya melihatnya aksesibilitas mudah untuk menjangkau itu trobosan yang sangat mendasar. Dan ini tidak hanya soal kesehatan. Ada soal pendidikan, ada soal-soal yang lain dengan 1 NIK untuk pelayanan hak semua masyarakat Indonesia," tandasnya.


Kategori : News


Editor     : AHS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama