Tekan Isu SARA, Kaops NCS Silaturahmi kepada Tokoh Agama Jelang Pemilu 2024

JAKARTA, suarapembaharuan.com – Mabes Polri melalui kegiatan Operasi Nusantara Cooling System (NCS) melakukan serangkaian silaturahmi kepada tokoh agama. Operasi NCS diaktifkan kembali guna menekan isu yang berlatar belakang suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) menjelang Pemilu 2024, baik di tengah masyarakat maupun di dunia maya.


Foto: Kepala Operasi NCS Polri, Irjen Asep Edi Suheri, silaturahmi kepada Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (28/11/2023). Ist

Kepala Operasi NCS Polri, Irjen Asep Edi Suheri, meminta dukungan dan kerja sama untuk mengajak masyarakat Indonesia tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa agar Pemilu 2024 berjalan aman dan damai.


Hal itu dikatakan, Asep Edi Suheri saat bersilaturahmi kepada Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (28/11/2023).


Sementara itu, Nasaruddin Umar menyerukan kepada masyarakat, terutama umat Islam agar menikmati suasana Pemilu dengan riang gembira. Khusus, untuk tiga pasangan Capres dan Cawapres agar bersaing secara objektif dan positif dan tidak ada isu primordialisme dan rasial, apalagi membawa-bawa politik identitas.


“Kita mencari pemimpin yang baik dengan cara-cara yang baik. Saya imbau kepada umat Islam untuk mendoakan, semoga pemimpin yang dipilih mampu menjalankan roda kepemimpinan bangsa,” kata Nasaruddin Umar.


Selain bersilaturahmi kepada Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar, Asep Edi Suheri juga mengunjungi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf, di kantornya.


Pria yang kerap disapa Gus Yahya ini menilai upaya Polri melalui Operasi NCS cukup berhasil dalam mendinginkan suasana menjelang Pemilu 2024.


“Saya bersyukur sekali sampai saat ini, keadaan sangat kondusif di masyarakat. Ini berarti strategi dari aparat termasuk dari Polri melalui Operasi NCS dalam memelihara ketentraman cukup berhasil dan harus dilanjutkan karena ini sangat dibutuhkan. Apalagi, pada saat politik sekarang ini,” ungkap Gus Yahya.


Dia berharap, tidak hanya warga NU namun seluruh masyarakat Indonesia bisa menjaga ketenteraman, persatuan dan kesatuan menjelang pesta demokrasi. (MAN) 


Kategori : News


Editor      : ARS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama