Kinerja Layanan Angkutan Umum di 10 Kota Sepanjang 2023

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Organisasi profesi yang tergabung dalam Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendata, selama periode 1 Januari hingga 20 Desember 2023, angkutan umum telah mengangkut sebanyak 21,5 juta penumpang di 10 kota. 


Foto: Angkutan umum yang menerapkan skema pembelian layanan (buy the service) dari Ditjen Hubdat Kemenhub. (Ist)

Angkutan umum tersebut menerapkan skema pembelian layanan (buy the service) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubdat Kemenhub). 


Melalui program buy the service, kota-kota tersebut telah mengoperasikan sebanyak 948 armada di 61 koridor. Kesepuluh kota tersebut adalah Medan (Trans Metro Deli), Palembang (Trans Musi Jaya), Bandung (Trans Metro Pasundan), Surakarta (Batik Solo Trans), Purwokerto (Trans Banyumas), Yogyakarta (Trans Jogja), Bali (Trans Metro Dewata), Banjarmasin (Trans Banjarbakula), Surabaya (Trans Semanggi Surabaya) dan Makassar (Trans Mamminasata).


Melalui program buy the service, kota-kota tersebut telah mengoperasikan sebanyak 948 armada di 61 koridor.


“Buy the service adalah sistem pembelian layanan angkutan jalan oleh pemerintah kepada pihak operator angkutan umum, untuk mendapatkan layanan angkutan jalan yang berkualitas,” kata Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat, Djoko Setijowarno, Selasa (23/1/2024).


Dia menjelaskan, program buy the service sebagai stimulus pengembangan angkutan umum perkotaan dengan jangka waktu yang ditentukan. Bertujuan meningkatkan minat penggunaan angkutan umum dan kemudahan mobilitas masyarakat.


Sejak 2020 lalu, pemerintah pusat telah menggelontorkan subsidi melalui skema buy the service. Awalnya, subsidi hanya diberikan di lima kota yakni sebesar Rp 56,9 miliar dan subsidi tahun 2021-2023 ditambah menjadi 10 kota. 


Dengan rincian, subsidi tahun 2021 sebesar Rp 292,7 miliar, subsidi tahun 2022 sebesar Rp 550 miliar dan subsidi pada 2023 sebesar Rp 625,6 miliar. 


“Intervensi pemerintah dibutuhkan untuk meremajakan kembali armada (rejuvenate) dan mengembalikan daya saing angkutan perkotaan. Penerapan skema buy the service merupakan intervensi pemerintah, dengan membeli layanan angkutan perkotaan,” ungkap Djoko Setijowarno, yang juga Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Semarang.


Berikut kinerja layanan angkutan umum di 10 kota:


Medan diberi nama Trans Metro Deli beroperasi sejak 16 November 2020. PT Medan Bus Transport sebagai operator yang mengoperasikan 5 koridor dengan 72 bus. Sejak 1 Januari-20 Desember 2023, jumlah penumpang yang diangkut 4,8 juta penumpang, tingkat isian (load factor) sebesar 52,23 persen. Tingkat isian tertinggi pada koridor Belawan–Lapangan Merdeka (sepanjang 49,73 kilometer dengan 23 bus), yakni 73,57 persen. Sedangkan, tingkat isian terendah di koridor Tembung–Lapangan Merdeka (sepanjang 15,4 km dengan 9 bus), tingkat isian 41,7 persen. Farebox revenue yang didapat Rp 6,73 miliar.



Palembang diberi nama Trans Musi Jaya beroperasi mulai 2 Juni 2020. PT Trans Musi Palembang sebagai operator yang mengoperasikan 4 koridor dengan 66 bus. Sejak 1 Januari–20 Desember 2023, jumlah penumpang yang diangkut 1,3 juta penumpang, tingkat isian 26,76 persen. Tingkat isian tertinggi pada koridor Terminal Alang-Alang–Dempo Lingkaran (sepanjang 39 km dengan 21 bus), yakni 41,79 persen. Sedangkan tingkat isian terendah di koridor Terminal Alang-alang Lebar–Talang Jambe (sepanjang 28 km dengan 15 bus), yakni 27,8 persen. Farebox revenue yang didapat Rp 2,51 miliar.


Yogyakarta diberi nama Trans Jogja beroperasi sejak 2 Oktober 2020. PT Jogja Tugu Trans sebagai operator yang mengoperasikan 3 koridor dengan 44 bus sedang. Sejak 1 Januari–20 Desember 2023, jumlah penumpang yang diangkut 1,5 juta penumpang, tingkat isian 44,18 persen. Tingkat isian tertinggi pada rute Ngaglik (sepanjang 38 km dengan 18 bus), yakni 70,11 persen. Sedangkan terendah di rute Terminal Condong Catur–Terminal Jombor–Malioboro (31,9 km dengan 11 bus), tingkat isian 28,21 persen. Farebox revenue yang didapat Rp 6,73 miliar.


Surakarta diberi nama Batik Solo Trans beroperasi sejak 4 Juli 2020. Koridor utama melayani aglomerasi Kawasan Subosukawonosraten (Sukoharjo-Boyolali-Surakarta-Wonogiri-Sragen-Klaten). Di Surakarta ada 12 koridor yang terbagi 6 koridor utama dan 6 koridor pengumpan (feeder). PT Bengawan Solo Trans sebagai operator koridor utama mengoperasikan 6 koridor dengan 116 bus sedang. Sementara sebagai operator angkutan penumpang adalah PT Transport Global Mandiri yang mengoperasikan 111 mobil penumpang umum (kapasitas 12 penumpang). Sejak 1 Januari–20 Desember 2023, jumlah penumpang yang diangkut 4,8 juta penumpang, tingkat isian 42,77 persen. Farebox revenue yang didapat Rp 11,16 miliar.


Untuk koridor utama, tingkat isian tertinggi pada koridor Bandara Adi Soemarmo–Terminal Palur (sepanjang 48 km dengan 30 bus), yakni 70,84 persen. Sedangkan terendah di koridor Terminal Tirtonadi–Solo Baru (sepanjang 21,2 km dengan 10 bus), tingkat isian 21,04 persen. 


Sementara untuk angkutan pengumpan, isian tertinggi pada koridor RSUD Ngipang-Pasar Klewer (18,9 km dengan 18 unit) dan terendah koridor Sub Terminal Tipe C Pelangi-Lotte Mart Cemani (23,1 km dan 20 unit), tingkat isian 16,01 persen. 


Bali diberi nama Trans Metro Dewata beroperasi sejak 6 September 2020 melayani kawasan aglomerasi Sarbagita (Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan). PT Satria Trans Jaya sebagai operator yang mengoperasikan 5 koridor dengan 105 bus sedang. Sejak 1 Januari–20 Desember 2023, jumlah penumpang yang diangkut 2 juta penumpang, tingkat isian 34,83 persen. Tingkat isian tertinggi pada koridor Sentral Parkir Kuta–Terminal Pesiapan (61,20 km dengan 25 bus), yakni 46,83 persen. Sedangkan terendah di koridor Pantai Matahari Terbit– Terminal Ubung (33 km dengan 15 bus), tingkat isian 22,45 persen. Farebox revenue yang didapat Rp 4,2 miliar.


Bandung diberi nama Trans Metro Pasundan beroperasi sejak 21 Desember 2021 melayani Kawasan Bandung Raya. Perum Damri sebagai operator yang mengoperasikan 3 koridor dengan 52 bus besar. Sedangkan PT Big Bird Pusaka mengoperasikan 2 koridor dengan 38 bus sedang. Sejak 1 Januari–20 Desember 2023, jumlah penumpang yang diangkut 3,5 juta penumpang, tingkat isian 52,25 persen. Tingkat isian tertinggi pada koridor Baleendah-BEC (37 km dengan 17 bus), yakni 63,15 persen. Sedangkan terendah di koridor Terminal Leuwipanjang-Dago (21 km dengan 8 bus), tingkat isian 25,69 persen. Farebox revenue yang didapat Rp 13,93 miliar.


Surabaya diberi nama Trans Semanggi Suroboyo beroperasi sejak 29 Desember 2021. PT Seduluran Bus Suroboyo sebagai operator yang mengoperasikan 2 koridor dengan 17 bus besar. Sejak 1 Januari–20 Desember 2023, jumlah penumpang yang diangkut 546.518 penumpang, tingkat isian 34,33 persen. Farebox revenue yang didapat Rp 4,27 miliar. 


Koridor Kejawan Putih Tambak–Kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dilayani 12 bus dan tingkat isian 42,76 persen. Sedang koridor Gunung Anyar–Kampus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)-Kenjeran Park dengan 5 bus, tingkat isian 11,32 persen.


Banjarmasin diberi nama Trans Banjarbakula beroperasi sejak 22 Desember 2021 melayani kawasan aglomerasi Banjarbakula (Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, dan Tanah Laut). PT Bagong Dekaka Makmur sebagai operator yang mengoperasikan 4 koridor dengan 75 bus sedang. Sejak 1 Januari–20 Desember 2023, jumlah penumpang yang diangkut 1,9 juta penumpang, tingkat isian 47,31 persen. Tingkat isian tertinggi pada koridor Terminal Gambut Barakat–Halte Km 0 (37 km dengan 20 bus), yakni 62,76 persen. Sedangkan terendah di koridor Terminal Gambut Barakat–Simpang 3 Bentok (sepanjang 42 km dengan 18 bus), tingkat isian 25,11 persen. Farebox revenue yang didapat Rp 3,73 miliar.


Makassar diberi nama Trans Mamminasata beroperasi sejak 13 November 2021 melayani kawasan aglomerasi Mamminasata (Makassar-Maros-Sungguminasa-Takalar). PT Sinarjaya Megah Langgeng sebagai operator yang mengoperasikan 4 koridor dengan 87 bus sedang. Sejak 1 Januari–20 Desember 2023, jumlah penumpang yang diangkut 1.770.336 orang, tingkat isian 36,74 persen. Tingkat isian tertinggi pada koridor Panakukang Square–Pelabuhan Galasong (69 km dengan 29 bus), yakni 59,66 persen. Sedangkan terendah di koridor Kampus 2 Politeknik Negeri Ujung Pandang–Kampus 2 Politeknik Ilmu Pelayaran (43 km dengan 19 bus), tingkat isian 17,79 persen. Farebox revenue yang didapat Rp 4,10 miliar.


Purwokerto diberi nama Trans Banyumas beroperasi sejak 5 Desember 2021. PT Banyumas Raya Transportasi sebagai operator yang mengoperasikan 4 koridor dengan 52 bus sedang. Sejak 1 Januari–20 Desember 2023, jumlah penumpang yang diangkut 1,8 juta penumpang, tingkat isian 52,29 persen. Tingkat isian tertinggi pada koridor Terminal Notog Patikraja–Terminal Baturaden (48 km dengan 19 bus), yakni 75,48 persen. Sedangkan terendah di koridor Terminal Bulupitu–Terminal Kebondalam (31 km dengan 9 bus), tingkat isian 36,90 persen. Farebox revenue yang didapat Rp 2,49 miliar. (MAN)


Kategori : News


Editor      : ARS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama