Gali Potensi Investasi, Ketum ASPEBINDO Ungkap Strategi Pasca Pemilu 2024

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO), Anggawira menyoroti tentang strategi public affairs pasca Pemilu 2024 dalam upaya advokasi kebijakan. Hal ini disampaikannya pada diskusi publik di selenggarakan oleh Public Affairs Forum Indonesia (PAFI) pada Selasa, 5 Maret 2024 di kawasan Jakarta Selatan. 



Anggawira menyampaikan bahwa tantangan dan peluang yang dihadapi oleh industri energi, mineral, dan batubara di Indonesia salah satunya adalah investasi. Investasi dalam sektor ini akan terus mengalir ke Indonesia berkat sumber daya alam yang melimpah. 


"Investasi dalam industri energi, mineral, dan batubara merupakan kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, untuk mewujudkannya, perlu adanya upaya bersama untuk memperbaiki regulasi yang menghambat dan meningkatkan kapasitas dalam penyelesaian masalah yang efektif," ujarnya. 


"Investasi sudah pasti datang ke Indonesia, karena kita memiliki sumber daya alam yang luar biasa," lanjutnya.


Anggawira juga memberikan wawasan tentang langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia dan memperkuat advokasi kebijakan yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan dalam industri energi, mineral, dan batubara. 


"Regulasi yang jelas dan efisien serta kemampuan dalam menangani masalah merupakan fondasi yang diperlukan untuk menarik investasi ke sektor energi, mineral, dan batubara. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan investasi dan pembangunan yang berkelanjutan," tegasnya. 


ASPEBINDO berharap para pemangku kepentingan untuk dapat berkolaborasi, dan merumuskan strategi yang efektif dalam menghadapi dinamika pasca pemilu 2024.


"Investasi dalam sektor energi, mineral, dan batubara akan menjadi pendorong utama bagi pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan. Untuk memaksimalkan potensi ini, perlu adanya komitmen bersama untuk mengatasi hambatan-hambatan regulasi dan memperkuat kapasitas dalam menyelesaikan masalah yang ada," tutup Anggawira.


Kategori : News


Editor      : AHS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama