Sejuta Pohon Dorong Labuan Bajo Sebagai Geen Tourism Destination

LABUAN BAJO, suarapembaharuan.com - Program penanaman sejuta pohon mendorong wilayah Labuan Bajo menjadi dan mewujudkan destinasi pariwisata ramah lingkungan atau green tourism destination di Flores, NTT.



Langkah itu dilakukan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dalam upaya pemulihan hutan pada kawasan destinasi Parapuar. Pihaknya berkomitmen menerapkan prinsip "satu berbanding sepuluh", yakni setiap satu pohon yang ditebang akibat pembangunan akan dikonversi dengan sepuluh pohon baru.


Kawasan Parapuar sendiri sangat terbuka untuk dijadikan lokus bagi seluruh stakeholder yang ingin melakukan aksi penghijauan atau green action.


"Mari kita hutankan kembali dan kita membangun dengan konsep menyatu dengan alam," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pada keterangannya Sabtu (27/4/2024).


Aksi green tourism itu dilaksanakan di Parapuar melalui program Penanaman Sejuta Pohon bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) beserta persatuan perusahaan Real Estat Indonesia (REI) di natas (halaman) Parapuar dengan dengan jumlah pohon. Sementara jenis yang ditanam adalah 52 kelapa hias serta penyerahan 200 bibit pohon trembesi sengon.


"Saya berterima kasih kepada persatuan perusahaan REI karena sudah fokus terhadap isu lingkungan dan memilih Labuan Bajo untuk pembangunan dan pengembangan ekonomi kedepannya," jelasnya.


Menparekraf Sandiaga berharap Labuan Bajo menjadi destinasi pariwisata ramah lingkungan yang bisa mengembalikan hutan kembali dan membangun dengan konsep menyatu dengan alam.


Sandi juga menjelaskan bahwa Parapuar dan Labuan Bajo Flores pada umumnya membuka peluang bagi terciptanya Labuan Bajo Flores menjadi destinasi super prioritas yang lebih bisa mendatangkan investasi dan pergerakan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.


"Poin yang sangat menarik di Labuan Bajo saat ini adalah kita berada di titik view 360 derajat dari Kota Labuan Bajo dan kita bisa melihat runway Bandara Komodo dari Kawasan Parapuar," ujar Sandi.


Hal tersebut juga membuka peluang bagi Labuan Bajo menjadi destinasi super prioritas yang lebih bisa mendatangkan investasi dan pergerakan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat Manggarai Barat.


Menanggapi rangkaian penanaman pohon di Kawasan Parapuar, Plt Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh  mengajak semua pihak untuk berkolaborasi guna mengakselerasi pembangunan ekosistem kepariwisataan di Labuan Bajo Flores.


"Kolaborasi dengan para pihak diperlukan untuk akselerasi pembangunan ekosistem kepariwisataan di Labuan Bajo Flores. Hal tersebut berkaitan dengan rantai nilai atau rantai pasok produk pertanian, perikanan, perkebunan, dan sentra ekonomi lainnya yang mendukung kepariwisataan," papar dia.


Selain itu, lanjut Frans, pengembangan inovasi aktivitas, fasilitas, dan pelayanan diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan reputasi kepariwisataan.


Untuk itu, REI diharapkan dapat lebih terlibat dalam pembangunan fasilitas, infrastruktur, SDM, penyebaran pertumbuhan pusat- pusat ekonomi baru di Labuan Bajo Flores.


"BPOLBF mengajak REI untuk mendorong investasi hijau di Parapuar yang menjadi salah satu destinasi alternatif baru yang menekankan keseimbangan dan keselarasan alam, ekologis, sosial budaya sebagai outstanding values proposition," pungkas Frans.


Kategori : News


Editor      : AHS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama