Mengenal Sosok Darma Putra Rangkuti, S.Hut, Msi Ketua MKGR Sumut yang Ahli Agrobisnis

MEDAN, suarapembaharuan.com - Pengusaha sukses, relijius dan berjiwa sosial. Memimpin MKGR  Sumut, siap mengawal seluruh agenda perjuangan Partai Golkar.



Darma Putra Rangkuti terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum OrmasMusyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Sumatera Utara, hari ini, di Ballroom Selecta Convention Hall, Medan.  


Dijadwalkan, pelantikannya dihadiri oleh Ketua Umum DPP MKGR Adies Kadir, Ketua Partai Golkar Sumut Musa Rajekshah dan para kader ormas MKGR dari berbagai daerah. 

 

Putra, demikian dia biasa disapa-- melanjutkan kepemimpinan Wagirin Arman untuk masa bakti 2021- 2026. Sebelumnya, lebih setahun ini, Putra menjabat sebagai pelaksana tugas (plt) Ketua MKGR Sumut hingga dilantik hari ini. 


“Bersamadukungan segenap kader, MKGR Sumut siap dan solid menjalankan seluruh agenda Partai Golkar Sumut untukkesejahteraan rakyat” tegas Putra. 



Putra bukan orang baru di tengah keluarga besar Partai GolkarSumut. Sebelum dilantik sebagai Ketua MKGR Sumut, dia aktifdi beberapa sayap organisasi partai, seperti Angkatan MudaPartai Golkar (AMPG), Karang Taruna dan Badan KomunikasiPemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI).  

 

Pada perhelatan politik 2024 silam, Partai Golkar Sumutmenunjuknya sebagai Direktur Badan Saksi Nasional PartaiGolkar Wilayah Sumut. Putra juga ikut momentum pemilihanlegislatif. Dia maju jadi caleg dari daerah pemilihan Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalugun, kampunghalamannya.



Popularitasnya sangat fantastis. Sepak terjang Putra sebagai tokohmuda perubahan dan pengusaha peduli kesejahteraan petani, memberi kontribusi besar pada perolehan suaranya. Pria necisyang tahun ini berusia 40 tahun itu meraih suara tertinggi hinggasukses mengantarnya jadi senator di DPRD Sumut periode2024-2029.  


“Alhamdulillah,  ini semua tidak akan wujud tanpakarunia Allah, kerja keras banyak pihak dan tentu saja dukunganrakyat terhadap Partai Golkar” katanya penuh syukur. 



Menjawab tantangan organisasi ke depan, Putra menyiapkansejumlah program. Ada tiga prioritas utamanya membesarkanMKGR Sumut. 


“Pertama, konsolidasi organisasi. Bagaimanamenguatkan posisi MKGR di tingkat provinsi. Kedua, menguatkan pasukan, para kader di kabupaten, kecamatanhingga ke desa. Ketiga, membangun struktur, menyiapkanpengurus, mendukung para kader yang memiliki hajat politikuntuk mewakili Partai Golkar di pemilihan politik mendatang” paparnya. 



Kandidat Doktor Pertanian

 

Selain piawai berorganisasi, Putra dikenal sebagai pengusahasukses. Bisnis utamanya bergerak di sektor pertanian danperkebunan. Di bawah bendera usaha Putra Group Agribisnisdan Raja Agribisnis, bisnisnya meliputi penyediaan bibit buahdan tanaman yang dikirim ke berbagai daerah di Indonesia.

 

Membangun bisnis sejak tahun 2005, Putra tak sendirian. Diamenggandeng komunitas petani dan anak muda di berbagaidaerah di Sumut. Selain menyediakan bibit dan menjadiinstruktur yang membimbing langsung para petani di lapangan, Putra juga menyediakan permodalan buat mereka.

 

Karakter tangguh sebagai seorang pebisnis itu sudah dimulaiPutra sejak dirinya di bangku sekolah dasar. Kehidupanekonomi keluarga yang sederhana memaksa Putra bocah mestiputar otak menambah pendapatan. 



“Sejak kecil saya sudah berbisnis. Saya ngumpulin biji kakao, kemiri dan pinang. Saya suruh teman-teman kumpulin, sayatampung lalu jemur. Abis itu saya jual ke Wak Ngadino, agen di kampung“ kenangnya. 

 

Dunia pertanian dan kehidupan kampung, membentuk takdirPutra saat ini. Lulus SMP, Putra masuk SMA Kehutanan. Diadengar, lulusannya dijanjikan jadi pegawai negeri sipil (PNS).“Saya suka pertanian. Saat saya dengar ada SMA Kehutanan, saya daftar. Apalagi, masa itu dijanjikan bisa langsung kerja, jadi PNS. Dapat gaji. Bisa punya uang sendiri dan bantu keluarga” cerita Putra.

 

Mimpi Putra tercapai. Dia lulus sebagai Taruna Kehutananhingga tahun 2001 lalu diangkat PNS di lingkunganKementerian Kehutanan. Sehari-hari, Putra bekerja sebagaipeneliti di Balai Diklat Kehutanan. 

 

Dunia pertanian kian dekat dengan kesehariannya. Di sela-selakesibukan sebagai PNS, hasrat bisnisnya tetap menyala. Putramerintis bisnis pembibitan dan pembenihan. Usahanya itu punyapasar yang bagus. Permintaan bibit dan benih dari berbagaidaerah berdatangan. Putra acap diundang ke berbagai daerahuntuk presentasi dan menandatangi kerjasama. Hinggakemudian dia memutuskan berhenti sebagai PNS.

 

“Saya ajukan surat berhenti tahun 2005 untuk fokus membangunusaha di bidang pertanian” papar penerima anugerahYoungpreuner National Inspirator 2023 dari  KementerianPertanian dan  Direktorat Jenderal Perkebunan itu.

 

Sukses di bisnis pembibitan, Putra mengembangkan sayap usahadi bidang rehabilitasi lahan. Putra melakukan reklamasi danreboisasi di lahan-lahan eks-tambang dengan menggunakanberbagai teknik. “Ini pengembangan dari bisnis pembibitan juga.Saya fokus di pertanian saja. Itu dunia saya” ujarnya.

 

Putra telah meneguhkan jalan hidupnya di dunia pertanian.Untuk meningkatkan keilmuan, dia meneruskan pendidikan di Akademi Kehutanan (D4), lalu merampungkan sarjana bidangmanajemen kehutanan (S-1) dan master agri bisnis (S-2) di Universitas Simalungun.  Mencari ilmu itu penting baginya.Kini dia juga tercatat sebagai mahasiswa doktoral S-3 FakultasPertanian Agri Bisnis, Universitas Sumatera Utara (USU). “Mohon doanya biar tahun ini bisa selesai” harapnya.



Agar Santri Jago Bertani

 

Dunia pertanian menjadi sumber inspirasi yang tak pernahkering baginya. Putra mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Swasta Islam Terpadu di Bandar Huluan, Simalungun, kampung halamannya. Lembaga pendidikan di bawah naunganYayasan Daarul Putra Madinah itu diresmikan pada tahun 2020 oleh Musa Rajekshah saat menjabat Wakil Gubernur Sumatera Utara. 

 

Putra punya visi, mencetak siswa yang tak hanya pintar mengaji, fasih berbahasa Arab dan Inggris, meneladani akhlak RasulullahSAW namun juga trampil di bidang pertanian, peternakan danperikanan. 

 

“Sekolah tahfiz Quran di tempat kita gratis. Untuk SMK hanyabayar beli seragam dan uang makan saja. Lainnya gratis. Gajiguru, listrik, sudah ditanggung yayasan” urai Putra yang melibatkan dua adiknya untuk mengurus sekolah itu sehari-hari.



Dunia pertanian pula yang mengarahkan Putra terjun ke politik.Tumbuh dan dibesarkan di kehidupan kampung, Putramerasakan berbagai masalah yang dihadapi para petani.Intervensi untuk menyejahterakan petani perlu dilakukanmelalui ranah politik dengan mendorong terbitnya kebijakanyang memihak kepada mereka.


“Saya memutuskan masuk kepolitik untuk berkontribusi mengawal kebijakan yang mendorong kesejahteran bagi pertanian” imbuh ayah dua anakitu.

 

Menurut Putra, membangun pertanian di Sumut mesti fokuspada dua hal: meningkatkan sumber daya manusia danoptimalisasi lahan. Di Sumut, katanya, lahannya luas namunproduksi masih rendah. Beda dengan Thailand,  lahannya keciltapi hasilnya bisa banyak. 


“Nah, itu membutuhkan SDM yang mumpuni melalui pendidikan serta dikawal dengan kebijakanpolitik yang pas. Untuk pendukungnya, perlu sinkronisasiprogram antara petani, pengusaha, akademisi, dan pemerintahyang sinergis. Jangan lagi programnya jalan sendiri-sendiri.Mesti saling dukung” pungkasnya. 

 

Kategori : News


Editor      : ARS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama