JAKARTA, suarapembaharuan.com – Kompetisi tenis meja profesional bertajuk Indonesia Pingpong League musim 2025 resmi sudah bergulir setelah suksesnya pergelaran seri I untuk tingkat senior dan usia muda (youth) di berbagai kota seluruh Tanah Air.
IPL yang kini memasuki musim kedua menghadirkan inovasi dan kegairahan baru menyusul gebyar luar biasa dalam gebrakan musim perdana tahun lalu.
Tidak mengherankan bila IPL 2025 makin menggetarkan pembinaan tenis meja di Indonesia khususnya di tujuh zona tuan rumah penyelenggaraan.
Ketua Umum IPL Letjen TNI Muhamad Saleh Mustafa ketika ditemui dalam penyelenggaraan IPL 2025 seri I tingkat senior di Gedung Gymnasium, UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) mengemukakan, kompetisi kali ini merupakan musim kedua setelah tahun lalu sukses digelar dengan grand final di Jakarta.
Menurut Saleh Mustafa, sambutan luar biasa insan tenis meja di Indonesia yang rindu kompetisi dengan tata kelola profesional membuat pelaksana IPL melakukan inovasi untuk makin meningkatkan kualitas dan daya jangkau kompetisi.
“Maka pada musim kedua ini ada kompetisi tingkat usia muda atau youth yang digelar di tujuh zona di Indonesia mendampingi kompetisi senior. Selain itu langkah baru kami dari IPL adalah mengizinkan klub memakai pemain asing yang kali ini baru untuk pemain dari kawasan Asia Tenggara atau Asean,” kata Saleh Mustafa kepada para wartawan, Sabtu (3/5/2025).
Saleh yang bahu membahu dengan mantan pemain nasional Yon Mardiyono sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) IPL menyatakan pelaksanaan IPL dengan diiringi inovasi-inovasi baru tidak lain untuk menghidupkan kembali kejayaan olahraga tenis meja di Indonesia.
"Kami ingin mengaktifkan olahraga tenis meja yang dulu berprestasi dan supaya kehidupan dari olahraga ini bisa bangkit lagi," ujar Saleh yang Inspektur Jenderal TNI itu.
Lebih lanjut Saleh mengungkapkan ajang ini bertujuan untuk memantik semangat banyak pihak agar kembali menghidupkan olahraga tenis meja. Bagi Saleh, IPL sangatlah diperlukan bagi klub maupun atlet. Sebab, dari ajang tersebut bisa memunculkan potensi-potensi atlet untuk masa depan olahraga tenis meja di Indonesia.
“Kita ingin mengaktifkan olahraga tenis meja yang dulu berprestasi dan mengaktifkan kembali supaya kehidupan dari olahraga tenis meja ini bisa bangkit lagi. Ya, kita ada dari muda, youth, pemuda awal, usia dini, dan senior,” jelas Pangkostrad ke-45 (7 Desember 2023 – 24 Juli 2024) itu.
Menyinggung tentang keputusan mendatangkan pemain asing di IPL, Saleh menyatakan, keputusan ini diambil bukan tanpa sebab. Saleh ingin ajang ini dijadikan tolak ukur bagi atlet dan klub untuk menilai kemampuannya. Sehingga setiap klub diperkenankan menggunakan satu pemain asing ASEAN.
“Ya sekarang ada klub, perbedaannya ada peningkatannya dari 27 ke 43 klub. Dari level elite, level 1, 2 dan 3, ada pemain asing, jadi setiap klub diperkenankan memakai pemain asing 1 orang.” tambah Saleh.
Sekjen IPL Yon Mardiyono juga menambahkan keterlibatan para pemain asing menjadikan ajang ini lebih semarak. Bahkan atmosfer persaingan juga semakin terbentuk dan menarik disaksikan.
“Nah sekarang season ke-2, kita sudah naik ke asing, tapi levelnya Asean, karena kita ingin mengukur atlet atlet kita ini sama atlet ASEAN,” ujar Yon.
Ia pun senang karena atmosfer ini juga memberi dampak terhadap mental para atlet saat mendapat tekanan. Terlebih ia yakin, potensi yang sudah dimiliki Indonesia akan lebih cepat matang dengan banyak kompetisi di dalamnya.
“Ya bagus, sekarang banyak yang muda. Yang elite-elite ini juga banyak yang muda, jadi yang kit tangkap potensi dari atlet ini punya satu motivasi, ruang yang bagus, jadi ada wadah, jadi mereka makin semangat lagi berlatih. Ketika kita punya kompetisi baik, maka mereka akan berlatih lebih baik. Kompetisi yang baik menghasilkan prestasi,” tutur Yon.
Luar Biasa
Yon Mardiyono ketika ditemui di Jakarta, Selasa (6/5/2025) malam, mengemukakan, antusias insan tenis meja di seluruh Indonesia sangat luar biasa dalam menyambut kehadiran IPL 2025 ini. Untuk IPL Senior ada 43 klub yang mendaftar dan ambil bagian dalam kompetisi seri I di Bandung, 2 – 4 Mei lalu.
Yang luar biasa menurut Yon juga terjadi untuk IPL Youth yang baru pertama kali digelar di tujuh zona, Pelembang (Sumatera), Banten (Banten), Jakarta (Jakarta), Bandung (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Surabaya (Jawa Timur), Makassar (Sulawesi). Dalam seri I IPL Youth yang digelar 25 – 27 April 2025, tercatat 114 klub ambil bagian.
Melihat gairah itu maka Yon bertekad, penyelanggaraan seri-seri berikutnya baik IPL Senior maupun Youth lebih baik lagi.
“Kami bangga melihat antusias luar biasa ini. Sambutan ini membuat kami lebih terpacu lagi untuk menyelenggarakan kompetisi lebih baik lagi sehingga IPL akan menjadi kawah candra dimuka kompetisi bergengsi atlet-atlet tenis meja Indonesia mulai dari usia muda hingga senior. Muaranya tentu kejayaan tenis meja Indonesia di forum internasional,” kata Yon.
Kehadiran IPL Youth membuktikan IPL tidak melupakan kaderisasi pembinaan pemain muda sehingga nanti Indonesia tidak akan kering dalam melahirkan pemain-pemain berpotensi.
“Semoga IPL Senior dan Youth makin memicu pembinaan melalui klub-klub di seluruh Indonesia,” tegasnya.
Untuk kalender berikutnya IPL 2025 Senior digelar di Semarang (Seri II) 25 – 27 Juli, Surabaya (III), 26 – 28 September 2025. Sedangkan IPL Youth 2025 selanjutnya digelar seri II (27 – 29 Juni), dan III (26 - 28 Agustus).
Dari pertandingan seri itu nantinya akan diambil wakil untuk bertanding di grand final Jakarta yang menurut rencana akan digelar akhir November setelah SEA Games 2025 Thailand. “Tiga besar putra-putri IPL Senior dan Youth akan dikirim ke kompetisi tingkat Asean,” pungkas Yon.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar