JAKARTA, suarapembaharuan.com - Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Dharma Jaya menyiapkan sebanyak 1.241 ekor sapi kurban dari berbagai ukuran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta. Seluruh hewan kurban yang disediakan telah melalui pemeriksaan ketat dan dinyatakan sehat serta layak oleh petugas kesehatan hewan dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta.
Ketersediaan sapi tersebut merupakan hasil kerjasama dari sejumlah daerah penghasil ternak seperti Kupang, Bali, Bima dan Sumbawa dan lainnya. Bertujuan untuk menjamin ketersediaan hewan kurban di Jakarta,dan sebagai upaya nyata meningkatkan kesejahteraan peternak lokal di daerah.
Setiap sapi yang didatangkan ke Jakarta harus disertai surat kesehatan untuk memberikan jaminan halal dan aman bagi warga.
“Sapi yang kami sediakan berasal dari berbagai daerah, ada yang dari Jakarta, JawaTengah bahkan Lampung juga ada. Hewan sapi harus disertai surat kesehatan dari daerah asal untuk bisa masuk ke Jakarta. Kemudian ketika sampai disini, Tim dari Dinas KPKP DKI akan melakukan pengecekan ulang untuk memastikan sapi sehat,” kata Raditya Endra Budiman, Direktur Utama Perumda Dharma Jaya.
Hingga saat ini, sapi yang telah terjual kepada masyarakat mencapai 911 ekor. Dari jumlah tersebut, sebanyak 211 ekor sapi dipotong di rumah pemotongan hewan (RPH) milik Perumda Dharma Jaya. Pihaknya telah menyiapkan infrastruktur pemotongan hewan yang memadai semi mekanik, dengan kapasitas pemotongan 200 hingga 250 ekor sapi per hari dan RPH Dharma Jaya sudah tersertifikasi, dengan mengedepankan standar kebersihan, kesehatan, dan pemenuhan syariat Islam.
Tidak hanya itu, Perumda Dharma Jaya juga menurunkan 100 petugas, mulai dari tim Rumah Potong Hewan (RPH), Juru Sembelih Halal (Juleha), sampai petugas khusus pengemasan dan distribusi. Semua disiapkan agar proses pemotongan hewan kurban bisa berjalan lancar dan higienis.
“Dengan begitu, customer tahu beres saja karena kita sudah kita siapin per kilogram, artinya tinggal bagi-bagi saja. Tapi kami juga bebaskan apabila customer mau karkas saja lalu mereka bagikan sendiri. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan limbah pemotongan, karena sudah kami urus,” ujarnya.
![]() |
Perumda Dharma Jaya sendiri berkurban 13 ekor sapi di Hari Raya Idul Adha tahun ini. Daging kurban akan didistribusikan ke seluruh wilayah Jakarta yang pembagiannya akan diatur oleh Pemprov DKI Jakarta. “Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Dharma Jaya untuk terus mendukung ketahanan pangan dan pelaksanaan kurban yang sehat dan halal di DKI Jakarta,” terangnya.
Raditya mengungkapkan arahan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, saat mengunjungi Dharma Jaya untuk meninjau ketersediaan hewan kurban, adalah pihaknya harus terus berkoordinasi dengan dinas terkait serta menjaga kesehatan dan higienitas sapi dan daging kurban dengan pengemasan menggunakan wadah yang ramah lingkungan.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo meninjau lokasi penampungan hewan kurban sekaligus melepas pemeriksa hewan dan daging kurban di Perumda Dharma Jaya, Cakung, Jakarta Timur, pada Kamis (5/6). Ia melihat kesiapan Perumda Dharma Jaya sudah sangat baik dalam ketersediaan dan kesehatan hewan kurban.
“Secara khusus saya meninjau lokasi penampungan hewan kurban dan pelepasan petugas yang memeriksa hewan kurban di Perumda Dharma Jaya. Semuanya telah sangat siap dan dipastikan tidak ada penyakit mulut dan kuku pada hewan kurban di Jakarta ini. Sehingga, mudah-mudahan pelaksanaan kurban besok dapat berjalan baik dan tidak adapermasalahan di lapangan,” kata Pramono.
Sedangkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan, Hasudungan turut mengatakan untuk limbah dari kegiatan kurban, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup. Menurutnya, sinergi ini perlu dilakukan untuk mengedukasi kepada para pemotong hewan kurban itu agar pertama, darahnya itu jangan dibuang ke saluran umum, harus melalui saptic tank.
Perlu diketahui, pemeriksaan hewan kurban dilakukan secara fisik dan pengujian laboratorium terhadap sampel darah, tanah, dan daging hewan kurban untuk menjaga kemungkinan hewan kurban terkena penyakit dan daging kurban tercemar bahan berbahaya.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar