MEDAN, suarapembaharuan.com - Tokoh masyarakat Sumatera Utara yang juga Ketua Majelis Pendidikan Kristen Wilayah (MPKW) Sumut dan Aceh, Dr. RE Nainggolan, MM menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kisah mengharukan wisuda mahasiswi Kristen, Margaret Sitinjak, yang menjadi lulusan terbaik di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Dalam pernyataannya, Dr. RE Nainggolan menyebut momen tersebut sebagai “sebuah potret nyata inklusivitas dan harmoni kebangsaan dalam bingkai pendidikan,” yang menunjukkan bahwa perbedaan keyakinan tidak menghalangi pencapaian, penerimaan, dan penghargaan di ruang akademik yang berlandaskan objektivitas.
"Saya merasa haru dan bangga membaca kisah Ananda Margaret. Di satu sisi ia berhasil menyelesaikan studi dengan prestasi terbaik, di sisi lain, UMSU sebagai almamaternya juga menunjukkan aksi nyata inklusivitas, menyampaikan pesan-pesan kebangsaan dan toleransi yang menyentuh. Hebatnya, semua itu dibalut dalam suasana menyenangkan, dengan berbalas dalam pantun yang indah. Ini adalah buah dari pendidikan yang benar, yang tidak hanya mencetak cendekia, tetapi juga manusia Indonesia yang utuh," tutur Dr. Nainggolan.
Simbol Harmoni dan Pendidikan Beradab
Menurutnya, peristiwa ini sekaligus menjadi teladan bagi institusi pendidikan lainnya, baik negeri, swasta, maupun berbasis agama. Ia menekankan bahwa kampus, sekolah, dan semua lembaga pendidikan, seharusnya menjadi ruang bertumbuhnya nilai-nilai persatuan, bukan segregasi.
"Saya kira UMSU telah menunjukkan kelasnya sebagai lembaga pendidikan Islam yang terbuka. Dan Margaret menunjukkan kelasnya sebagai mahasiswi Kristen yang berprestasi, santun, dan cinta negeri. Inilah Indonesia kita yang sesungguhnya." lanjutnya.
RE berharap kisah ini tidak hanya menjadi viral di media sosial, tetapi juga menjadi bahan refleksi bagi para pendidik, pemimpin pendidikan, dan pengambil kebijakan di seluruh Indonesia untuk terus mengedepankan nilai-nilai toleransi, meritokrasi, dan kasih dalam dunia pendidikan.
Sarapan dengan Mendikdasmen
Sebagaimana telah beredar luas di media sosial, dalam acara wisuda tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof Dr Abdul Mut’i merespons langsung permintaan beasiswa yang diajukan oleh Margaret. “Insyaallah aspirasinya bisa dipenuhi oleh Rektor, Jika Pak Rektor tidak memenuhi, saya akan menggunakan otoritas saya sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” ujarnya disambut hadirin.
RE mengungkapkan, pada pagi harinya dia sarapan bersama Abdul Mut’i di Hotel Grand Mercure. “Beliau memang sosok yang arif, cerdas, komunikatif, sekaligus juga sangat bersahaja. Di sela sarapan kami menyampaikan berbagai usulan dan pemikiran, yang semuanya beliau sambut dan respons dengan sangat baik,” katanya.
Kategori
Posting Komentar