JAKARTA, suarapembaharuan.com - Indonesian Audit Watch (IAW) mengungkapkan 1.190 hektar tanah negara yang dibeli untuk Asian Games 1962 telah beralih ke pihak swasta secara tidak sah, berpotensi merugikan negara hingga puluhan ribu triliun rupiah. Temuan ini memperkuat istilah "Serakahnomics" yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto.
![]() |
Presiden Prabowo Subianto. Ist |
Fakta utama yang ditemukan IAW adalah Tanah seluas 1.190 ha di Jakarta dibeli melalui APBN 1961-1962 (Keppres No.318/1962), BPK mencatat hanya 18% yang masih tercatat sebagai aset negara (LHP BPK 2022), 82% telah beralih ke swasta dengan sertifikat HGB untuk properti komersial. Lalu beberapa emiten BEI terindikasi menguasai aset eks negara tersebut, dan PPATK menemukan aliran dana mencurigakan terkait pengalihan tanah.
Dalam rapat kabinet 7 Mei 2025, Presiden Prabowo mengecam praktik "Serakahnomics" dengan mengatakan, "Ada yang serakah luar biasa. Itu bukan ekonomi sehat, tapi penyakit!" Karena itu, ada beberapa rekomendasi yang dikeluarka IAW.
1. Audit forensik nasional dengan teknologi AI-Fintech. 2. Pembentukan Satgas Nasional Aset Rakyat (SANAR). 3. Koordinasi BPK, KPK, PPATK, dan BEI, dan 4. Sertifikasi ulang aset negara.
Dengan dasar Hukum UU No.1/2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU No.17/2003 tentang Keuangan Negaran.
"Sebelum bicara IKN, selesaikan dulu masalah aset historis di Jakarta ini," tegas Iskandar Sitorus, Sekretaris Pendiri IAW di Jakarta, Senin (22/7/2025).
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar