JAKARTA, suarapembaharuan.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan komitmennya untuk menyukseskan Program 3 Juta Rumah yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah penyediaan hampir 20 ribu unit hunian di wilayah DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan bahwa Pemprov DKI siap menjadi motor penggerak dalam mendukung ketersediaan rumah bagi masyarakat.
“Pemprov DKI memberikan dukungan penuh. Hari ini kami lakukan sosialisasi kredit program perumahan yang bermanfaat, baik bagi developer maupun masyarakat yang ingin membangun rumah,” ujar Pramono saat kegiatan sosialisasi program perumahan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/9/2025).
Dalam acara tersebut, hadir juga Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, serta jajaran perbankan dan pelaku sektor properti. Pramono mengapresiasi antusiasme berbagai pihak terhadap program ini.
“Kami berterima kasih karena program ini disambut positif, termasuk oleh perbankan yang menyatakan siap mendukung,” tambahnya.
Salah satu mitra strategis Pemprov DKI, Bank Jakarta, menyatakan komitmen kuat untuk mempermudah akses pembiayaan bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah.
“Sebagai mitra strategis Pemprov DKI Jakarta, Bank Jakarta turut hadir mendukung pemenuhan kebutuhan hunian melalui akses pembiayaan perumahan, sehingga dapat menjangkau masyarakat luas dari berbagai segmen termasuk diantaranya membangun kolaborasi aktif bersama developer hunian,” ujar Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo.
Langkah ini dinilai akan memperkuat ekosistem perumahan di Ibu Kota, terutama dalam menciptakan sistem pembiayaan yang terintegrasi dan ramah bagi masyarakat berpenghasilan rendah hingga menengah.
Menteri PKP, Maruarar Sirait, memuji langkah cepat dan konkret yang diambil oleh Pemprov DKI Jakarta. Ia menilai sinergi yang terbentuk sangat strategis dan dapat menjadi contoh nasional.
“Bunganya disubsidi lima persen. Bank-bank besar sudah menyatakan komitmen, termasuk Bank Jakarta,” ungkap Maruarar.
Ia menekankan bahwa sinergi antara pemerintah, swasta, UMKM, dan lembaga keuangan akan memperkuat keberhasilan program ini.
“Sinerginya langsung terasa. Ini crowd in yang luar biasa,” imbuhnya.
Maruarar juga mencontohkan kisah inspiratif dari pelaku usaha kecil yang sukses naik kelas melalui sektor perumahan.
“Ada Angga, mantan office boy, dan Wawan, seorang ojol, yang kini bisa membangun ribuan rumah. Saya yakin di Jakarta bisa lahir banyak Angga dan Wawan baru,” tuturnya.
Lebih dari sekadar penyediaan rumah, program 3 Juta Rumah juga membawa dampak ekonomi berkelanjutan bagi rakyat. Menurut Maruarar, program ini membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk masuk ke dalam rantai pasok pembangunan hunian.
Beberapa kebijakan Pemprov DKI Jakarta seperti pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) gratis, juga dinilai sangat meringankan beban masyarakat kecil.
“Kami lihat sinerginya nyata. Dari renovasi 700 rumah tidak layak huni, hingga rencana penataan kawasan kumuh tahun depan. Semua bergotong royong, dari pusat, daerah, hingga swasta,” jelasnya.
Maruarar menegaskan bahwa pembangunan rumah ini bukan hanya proyek fisik, melainkan bagian dari strategi pemerataan ekonomi nasional.
“Dengan sinergi ini, kita ingin masyarakat kecil benar-benar merasakan manfaat pembangunan,” pungkasnya.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar