BEKASI, suarapembaharuan.com – Nelayan di Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, kini memiliki harapan baru dalam meningkatkan hasil tangkapan ikan berkat inovasi teknologi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta memperkenalkan fish finder berbasis Artificial Intelligence (AI), sebuah perangkat yang mampu membantu nelayan menemukan spot ikan dengan cepat dan akurat.
Program ini terselenggara berkat dukungan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui skema hibah pemberdayaan berbasis masyarakat. Sebanyak 30 nelayan ikut serta dalam kegiatan ini dan mendapatkan pendampingan langsung mengenai pemanfaatan teknologi modern dalam proses pencarian ikan.
Dalam sesi pelatihan, Muhammad Rifqi mendemonstrasikan cara penggunaan fish finder yang dilengkapi GPS untuk mendeteksi keberadaan ikan di laut. Teknologi ini memungkinkan nelayan menghemat waktu pencarian serta mengurangi biaya operasional, terutama penggunaan bahan bakar.
Menurut Dr. Yudhi Herlyansah, teknologi fish finder bukan hanya sekadar alat bantu, melainkan pintu pembuka bagi peningkatan pendapatan nelayan dan kesejahteraan keluarga mereka.
"Dengan fish finder, pekerjaan nelayan menjadi lebih efisien dan efektif, sehingga hasil tangkapan meningkat tanpa menambah tenaga atau bahan bakar,” ujar Yudhi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/9/2025).
Selain fokus pada proses penangkapan, program ini juga membekali nelayan dengan pengetahuan manajemen pasca-penangkapan dan strategi pemasaran hasil laut. Materi ini disampaikan oleh Dr. Mochamad Rizki Sadikin, yang menekankan pentingnya pemanfaatan e-commerce dan media sosial untuk menjaga nilai ekonomi ikan serta memperluas jangkauan pasar.
Lebih lanjut, program pemberdayaan nelayan ini juga mengedepankan aspek keberlanjutan. Penggunaan teknologi yang lebih efisien diharapkan mampu menekan polusi akibat konsumsi bahan bakar berlebih. Nelayan juga diperkenalkan dengan konsep diversifikasi produk bernilai tambah, seperti frozen food dan camilan berbasis ikan, yang tidak hanya meningkatkan nilai jual tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar.
Upaya pelestarian lingkungan laut pun turut menjadi bagian dari program. Nelayan didorong untuk aktif terlibat dalam menjaga ekosistem perairan Muara Gembong agar tetap produktif dan berkelanjutan. Dengan demikian, teknologi fish finder tidak hanya berdampak pada peningkatan pendapatan, tetapi juga mendukung terciptanya keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan.
Respon nelayan terhadap program ini terbilang sangat positif. Dalam sesi tanya jawab, mereka antusias menanyakan detail teknis mulai dari cara pemasangan alat, metode pengoperasian, hingga strategi pemasaran hasil tangkapan. Antusiasme ini mencerminkan besarnya harapan mereka terhadap pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan taraf hidup.
Melalui inovasi fish finder berbasis AI, Universitas Mercu Buana berharap nelayan Muara Gembong mampu menangkap ikan lebih cepat, efektif, ramah lingkungan, serta memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Program ini sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat mampu menghadirkan solusi berbasis teknologi yang relevan dengan kebutuhan lokal.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar