Hilirisasi, Dharma Jaya Perluas Bisnis Sapi dan Produk Daging Sesuai Tren Pasar

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Perumda Dharma Jaya menargetkan peningkatan kapasitas bisnis penggemukan sapi dari 5.000 ekor pada tahun sebelumnya menjadi 10.000 ekor pada tahun 2026.



Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman menjelaskan, langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung program pemerintah pusat yang menargetkan populasi nasional satu juta ekor sapi.


Menurutnya, bisnis penggemukan sapi kini menjadi salah satu sumber pendapatan baru yang cukup menjanjikan bagi Dharma Jaya. Selain memperluas skala usaha, Dharma Jaya juga berkomitmen menjaga stabilitas dan keterjangkauan rantai pasok daging bagi masyarakat Jakarta.


“Ternyata penggemukan sapi ini bisa menjadi salah satu sumber pendapatan baru yang lumayan. Karena itu, tahun depan kami tingkatkan menjadi 10.000 ekor,” ujarnya.


Tak hanya fokus pada budidaya, Dharma Jaya juga mulai mengembangkan produk olahan daging sebagai bagian dari strategi ekspansi lini bisnis dan peningkatan profitabilitas. Raditya mengungkapkan bahwa perusahaan berencana memproduksi bakso dan sosis sebagai tahap awal diversifikasi produk turunan daging sapi.


“Insya Allah sebentar lagi kita akan bikin produk-produk turunan seperti bakso dan sosis,” katanya.



Selain dua produk utama tersebut, Dharma Jaya tengah mengkaji potensi pasar untuk produk olahan lain seperti nugget daging sapi. Namun, berdasarkan riset internal, preferensi konsumen—terutama anak-anak—lebih condong kepada nugget ayam. Meski demikian, Dharma Jaya tetap membuka peluang untuk mengembangkan varian produk lainnya yang berpotensi tinggi di pasar.


“Nanti kami coba pelajari bentuk produk lain selain sosis dan bakso,” tambahnya.


Raditya menekankan bahwa pengembangan produk olahan ini merupakan bagian dari strategi peningkatan profit perusahaan di masa depan. Ia memastikan Dharma Jaya akan terus beradaptasi dengan tren serta kebutuhan pasar yang terus berubah.


Dengan mengandalkan dua strategi utama—ekspansi penggemukan sapi dan pengembangan industri pengolahan—Dharma Jaya menargetkan posisi yang lebih kuat sebagai BUMD pangan strategis di DKI Jakarta.


“Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya mendorong peningkatan kinerja dan pendapatan perusahaan, tetapi juga memperkuat peran Dharma Jaya sebagai motor penggerak ketahanan pangan, serta memberikan lebih banyak pilihan produk berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat Jakarta,” tutup Raditya.


Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati menyambut baik langkah strategis yang dilakukan Perumda Dharma Jaya.


Menurutnya, ekspansi usaha penggemukan sapi dan pengembangan produk olahan daging merupakan bentuk nyata hilirisasi sektor pangan yang sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


“Upaya ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan daerah, tetapi juga menunjukkan komitmen Dharma Jaya dalam berinovasi dan beradaptasi terhadap kebutuhan pasar yang dinamis,” jelasnya.


Suharini menilai strategi hilirisasi yang dijalankan Dharma Jaya mampu memberikan dampak ganda, baik dari sisi ekonomi maupun sosial. Selain meningkatkan potensi pendapatan perusahaan, langkah ini juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan memperluas rantai nilai industri pangan di Jakarta.


“Kami berharap Dharma Jaya terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku UMKM dan sektor swasta, agar transformasi bisnis ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” tandasnya.


Kategori : News


Editor     : AHS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama