TANGERANG SELATAN, suarapembaharuan.com – Semangat musik dan kreativitas komunitas kembali menggema di jantung Tangerang Selatan lewat gelaran Tangsel Noise Vol.3 & 4, yang akan berlangsung dua hari penuh pada Jumat dan Sabtu, 3–4 Oktober 2025 di Taman Jajan Bintaro, Sektor 7 – Bintaro Jaya. Acara ini bukan sekadar konser biasa, tapi festival musik terbuka yang menyatukan berbagai elemen yakni musisi lintas genre, ruang publik strategis, komunitas kreatif, dan warga kota yang haus akan hiburan berkualitas.
Digagas oleh platform musik independen Tangsel Noise, kolaborasi epik ini melibatkan Bapenda Tangerang Selatan dan Bintaro Jaya. Dengan misi yang lebih dari sekadar hiburan, festival ini bertujuan memperkuat citra Tangsel sebagai kota kreatif berbasis komunitas yang mendukung pertumbuhan ekosistem budaya dan ekonomi kreatif secara menyeluruh.
Deretan pengisi acaranya tak main-main, salah satunya 1TENGAH (proyek terbaru dari eks personel Fourtwnty) akan tampil untuk pertama kalinya dalam formasi baru. Nama-nama lain seperti Arda Hatna, Ardina Rasti, Adifa, Moluccan & Soul, Super Girlies, Spontan Music, hingga Start Koplo akan meramaikan panggung dengan genre musik yang merentang dari alternatif, indie, eksperimental, pop, hingga koplo. Perpaduan ini menjadikan Tangsel Noise bukan hanya inklusif secara musik, tapi juga menjadi representasi keberagaman selera penonton urban masa kini.
Bagi 1TENGAH, tampil di Tangsel Noise bukan hanya soal panggung, tapi tentang energi baru dan memori lama yang menyatu dalam suasana kekinian.
“Panggung ini istimewa buat kami. Tangsel Noise selalu jadi rumah dan ruang rindu. Kali ini di Bintaro, kami ingin berbagi energi baru bersama penonton,” ujar personil 1TENGAH.
Menariknya, Primanda Ridho, yang sebelumnya dikenal sebagai drummer Fourtwnty, kini mengambil peran sebagai vokalis utama menggantikan Ari Lesmana, menandai fase baru perjalanan musikal mereka.
Sebagai pionir pergerakan musik kreatif di selatan Jakarta, Anesrembes, penggagas Tangsel Noise, menekankan pentingnya ruang-ruang alternatif semacam ini bagi keberlangsungan ekosistem musik Indonesia.
“Ini adalah ruang rindu dan nutrisi baru bagi ekosistem musik Indonesia. 1TENGAH membuka ruang tengah untuk semua orang yang ingin tetap merasa dekat meski dalam fase perubahan,” ujarnya penuh semangat.
Dukungan penuh juga datang dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Tangerang Selatan, yang melihat Tangsel Noise sebagai jembatan penting antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat.
“Bapenda Tangerang Selatan selalu mendukung kegiatan kreatif yang melibatkan masyarakat, khususnya generasi muda. Tangsel Noise bukan hanya festival musik, tapi juga ruang membangun kedekatan antara pemerintah, komunitas, dan warga melalui ekosistem kreatif. Inisiatif ini sejalan dengan semangat kami untuk mendorong kontribusi positif pajak dalam pembangunan kota yang lebih maju,” tegas Kepala Bapenda Tangsel.
Sementara itu, Bintaro Jaya selaku pengelola kawasan menyambut baik kehadiran festival ini di Taman Jajan Bintaro, ruang publik yang kini dikukuhkan sebagai pusat interaksi sosial dan budaya di kawasan.
“Sebagai pengelola kawasan, Bintaro Jaya bangga bisa menjadi tuan rumah Tangsel Noise Vol. 3 & 4 di Taman Jajan Bintaro. Ruang publik ini memang kami rancang untuk menjadi pusat interaksi sosial dan budaya. Kami percaya kolaborasi dengan komunitas kreatif seperti Tangsel Noise dapat menjadikan Bintaro bukan hanya kawasan hunian, tapi juga destinasi budaya dan musik, sekaligus mendukung UMKM yang ada di Taman Jajan Bintaro Jaya,” ujar perwakilan manajemen Bintaro Jaya.
Festival ini terbuka dan gratis untuk umum, menghadirkan bukan hanya panggung musik, tapi juga ruang kreatif dan kolaborasi komunitas. Warga dapat menikmati pertunjukan sambil mengeksplorasi berbagai tenant UMKM lokal yang turut meramaikan suasana.
Tak berlebihan bila dikatakan bahwa Tangsel Noise adalah cerminan kota masa depan, di mana musik, komunitas, ruang publik, dan dukungan pemerintah bertemu dalam satu harmoni.
“Tangsel Noise membuktikan kalau musik independen bisa hidup bersama masyarakat, gratis, dan tetap berdampak. Sinergi dengan Bintaro Jaya dan Bapenda Tangsel jadi langkah besar membangun kota yang kreatif,” pungkas Anesrembes.
Dengan segala elemen yang terlibat, Tangsel Noise Vol.3 & 4 bukan hanya tentang siapa yang tampil di atas panggung, tapi tentang bagaimana musik menjadi alat pemersatu, pemberdaya, dan penggerak semangat kota.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar