JAKARTA, suarapembaharuan.com — Universitas 17 Agustus 1945 (UTA’45) Jakarta melalui dosen dan mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis dan Teknik Elektro, menggelar program pengabdian kepada masyarakat bertema “Pemberdayaan Ekonomi Ibu-Ibu Sunter Agung Melalui Teknologi Tepat Guna Pengolah Limbah Kelapa Muda Menjadi Cocopeat.” Program ini melibatkan tim dosen Endyastuti Pravitasari, Koerniawan Hidajat, dan Muhammad Sobirin dan mahasiswanya antara lain Muhammad Alfath Nurahmansyah, Mutia Khoerunnisa, Fauzan Ismail dan Aulia Rahmadhani dengan mitra Ketua Dasawisma Sunter Agung RT 01 RW06, Nurhasanah.
Kegiatan ini berangkat dari permasalahan lingkungan di Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, yang menghasilkan limbah sabut kelapa muda dalam jumlah besar dari aktivitas perdagangan. Limbah ini selama bertahun-tahun menjadi sumber penumpukan sampah, padahal berpotensi diolah menjadi cocopeat—media tanam ramah lingkungan yang banyak dibutuhkan untuk urban farming, hidroponik, dan agribisnis.
Ketua pelaksana program, Endyastuti Pravitasari, menjelaskan bahwa sabut kelapa muda memiliki nilai ekonomi cukup tinggi jika diolah dengan benar.
“Cocopeat memiliki pasar yang jelas dan permintaan yang stabil, terutama dari komunitas tanaman hias dan pelaku urban farming. Selama ini potensi itu belum dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujarnya.
“Kami ingin masyarakat melihat bahwa limbah ini sebenarnya punya potensi ekonomi yang selama ini belum dimanfaatkan,” tambahnya.
Melalui kegiatan pelatihan, ibu-ibu Dasawisma dan PKK Sunter Agung diberdayakan untuk mengolah limbah kelapa menggunakan mesin pencacah sabut kelapa skala komunitas serta alat press manual yang dirancang sebagai Teknologi Tepat Guna (TTG). Teknologi ini mudah dioperasikan, hemat energi, dan memiliki kapasitas produksi hingga 100 kg/jam, sehingga cocok untuk kelompok masyarakat.
Pelatihan mencakup teknik produksi cocopeat, manajemen usaha, perawatan alat, hingga strategi pemasaran sederhana. Program ini juga didampingi melalui pembentukan unit usaha berbasis komunitas agar produk cocopeat dapat dipasarkan secara lebih mandiri dan berkelanjutan.
Melalui program ini, UTA’45 Jakarta mendorong terciptanya peningkatan pendapatan keluarga, penciptaan peluang usaha baru, penguatan peran perempuan dalam ekonomi lokal, serta pengurangan signifikan volume sampah organik.
Program ini sejalan dengan prioritas nasional dalam pengembangan ekonomi sirkular dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan. UTA’45 Jakarta berharap kegiatan ini dapat menjadi model yang dapat direplikasi di wilayah perkotaan lain, khususnya dalam pengelolaan limbah berbasis komunitas. Program ini merupakan hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dengan nomor kontrak hibah 195/LPPM/S.Ket/XI/2025.
Kategori : News
Editor : AHS

Posting Komentar