MEDAN-Pakar Epidemiolog Universitas Sumatera Utara (USU), Putri C Eyanoer memberikan saran kepada pemerintah melalui dinas kesehatan untuk membentuk tim kelompok kerja dengan melibatkan tim independen dalam memantau tenaga kesehatan penerima vaksin Covid-19.
"Kita mendapatkan informasi, bahwa untuk di Sumatera Utara (Sumut), tenaga kesehatan (Nakes) yang meliputi dokter maupun perawat, yang akan diprioritaskan disuntik vaksin. Jumlahnya berapa banyak belum diketahui secara pasti," ujar Putri C Eyanoer di Medan, Sabtu (13/2/2021).
Putri mengatakan, pembentukan tim kelompok kerja dengan melibatkan tim independen ini dinilai penting untuk melihat efek pascapemberian vaksin. Ini juga perlu dilakukan untuk mengetahui efek dalam jangka panjang untuk ke depannya. Sehingga, dampak yang terjadi bisa dijadikan referensi diteliti lagi.
"Vaksin yang akan disuntik kepada tenaga kesehatan ini diharapkan membawa pengaruh positif dengan memunculkan kekebalan tubuh. Pemberian vaksin ini di tengah situasi dalam kondisi darurat. Namun tidak dapat diberikan kepada tenaga kesehatan penderita hipertensi atau penyakit tertentu lainnya," katanya.
Menurutnya, pemerintah tidak salah untuk membentuk tim kelompok kerja dengan melibatkan pihak independen dalam memantau tenaga kesehatan yang sudah menerima vaksin tersebut. Apalagi, ada beberapa jenis vaksin yang akan disuntikkan ke masyarakat selain tenaga kesehatan.
"Dengan adanya tim kelompok kerja ini, nantinya akan diketahui vaksin yang lebih baik dan manjur untuk digunakan ke depannya. Sama seperti penyuntikan cacar, yang dari sejak dulunya digunakan dan bermanfaat sehingga masih diterapkan di tengah masyarakat," sebutnya.

Posting Komentar