BATUBARA - Tinggìnya angka pengangguran di tengah pandemi Covid-19 bukan hanya tanggungjawab Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, bupati, wali kota maupun masyarakat, mempunyai peranan besar untuk mengatasi pengangguran tersebut.
 |
| Ilustrasi |
Bupati Zahir mengatakan, angka pengangguran meningkat bukan karena kegagalan pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan di masyarakat. Tidak hanya di Indonesia, peningkatan angka pengangguran juga terjadi di seluruh dunia.
"Pengangguran terjadi karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Sehingga, banyak perusahaan besar yang terdampak, dan pada akhirnya terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)," ujar Bupati Zahir dalam penjemputan 221 TKI dari Malaysia di
Pelabuhan Teluk Nibung, Tanjung Balai, baru - baru ini.
Bupati Zahir mengkhawatirkan, angka pengangguran semakin meningkat untuk ke depannya. Ini bisa terjadi jika masyarakat masih tetap mengabaikan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Bahkan, pandemi sulit diselesaikan selama masyarakat tidak mengikuti anjuran pemerintah.
"Kunci menyelesaikan pandemi Covid-19 ini dengan menerapkan protokol kesehatan yakni, memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas (5M)," katanya.
Menurutnya, angka pengangguran dapat ditekan jika pandemi sudah berakhir. Setelah pandemi selesai, pemerintah pusat, provinsi, kabupaten maupun kota, dipastikan akan bergerak cepat dalam melaksanakan program pembangunan.
"Oleh karena itu, saya mengajak semua elemen masyarakat dan pemerintah daerah secara terstruktur, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan sampai ketingkat Dusun, RT dan RW, agar saling bekerja sama memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Hanya dengan pemerapan protokol kesehatan, ekonomi negara kita kembali pulih," sebutnya.
Posting Komentar