Istri Terduga Teroris Terlilit Hutang, Presiden Jokowi Berikan Bantuan

SUKABUMI, suarapembaharuan.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantuan uang kepada SA (25), istri seorang terduga teroris yang ditangkap dalam kasus aksi teror bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Minggu (28/3/2021) kemarin.


Istimewa

Bantuan uang oleh Presiden Jokowi itu diserahkan Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif di kediaman SA istri BS (43) Kampung Limbangan, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (3/4/2021).


Presiden memberikan bantuan itu setelah mendengar curhatan SA melalui media karena kesulitan perekonomian. Beban hidup semakin berat karena selain menafkahi anaknya, SA juga harus membayar cicilan hutang suaminya di salah satu bank di sana.


"Keluhan ibu ini disampaikan setelah suaminya ditangkap terkait kasus dugaan terorisme. Presiden langsung memerintahkan stafnya untuk memberikan bantuan kepada ibu SA ini," ujar Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif melalui Paur Humas Polres Sukabumi Ipda Aah Saepul Rohman.


Aah Saepul menyampaikan, bantuan Presiden Jokowi dalam bentuk uang ini untuk meringankan beban hidup SA setelah suaminya diperoses hukum atas keterkaitannya dalam ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Kota Makassar.


"Suaminya ditangkap dari sebuah kawasan di Jakarta. Sampai saat ini, BS suami SA masih menjalani pemeriksaan oleh petugas antiteror. Bantuan ini murni dan bukan karena adanya faktor lain. SA merasa senang apalagi yang memberikan bantuan Presiden," jelasnya.


Saat mengetahui suaminya ditangkap, SA istri BS merasakan beban hidupnya sangat berat. Apalagi, setelah penangkapan tersebut, Densus 88 Antiteror Polri juga menggeledah rumah yang ditempati SA. Dari rumah itu, petugas mengamankan serbuk hitan diduga bahan peledak.


"Suami saya mempunyai hutang di bank dengan membayar cicilan sebesar Rp1.500.000 setiap bulannya. Pembayaran uang cicilan itu selama 1,5 tahun. Saya bingung untuk membayar hutang suami. Padahal saya gak kerja," ungkap SA.


SA mengaku ingin mencari pekerjaan untuk bisa melunasi hutang suaminya itu. Dia juga ingin bekerja untuk bisa menafkahi anaknya yang masih kecil. Sepengetahuan saya, suami berada di Jakarta karena bekerja sebagai driver, yang tinggal di rumah orangtua di Tanjungpriok.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama