Meningkat Signifikan, Asam Gelugur Asal Sumut Diminati Tiga Negara

BELAWAN, suarapembaharuan.com – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan memfasilitasi ekspor asam gelugur asal Sumatera Utara (Sumut) yang diekspor ke India, Malaysia dan China pada triwulan pertama di tahun 2021. 


Istimewa

Untuk ekspor asam gelugur asal Sumut yang sudah dikirim ke China sebanyak 20 ton dengan nilai ekonomis sebesar Rp 462 juta. Ekspor asam gelugur ini mengalami peningkatan, dan memungkinkan negara lain berminat atas asam gelugur asal Sumut.


Berdasarkan Data IQFAST Karantina Pertanian Belawan, Selasa (6/4/2021), ekspor asam gelugur pada  triwulan pertama  tahun 2021  sebanyak 379,18 ton dengan nilai ekonomis 5,95 miliar  tujuan  India, China dan Malaysia.


Hal ini meningkat sebanyak 33,5 %  dibanding periode sama tahun 2020 yang hanya berhasil mencatat sebanyak 284 ton dengan perolehan nilai ekonomi Rp 4,6  miliar.


Ekspor komoditas asam glugur asal Sumut di tiga negara menjadi kabar menggembirakan, karena meningkat signifikan di triwlan pertama tahun 2021. 


Istimewa

"Patut kita syukuri dan selamat bagi para petani asam glugur yang telah berhasil menghasilkan produk berkualitas ekspor,” ujar Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi PM Yusmanto.


Menurut Yusmanto,  asam gelugur (Gracinia artoviridis atau Gracinia cambogia) sebelum diekspor, sudah dilakukan berbagai tindakan karantina sebagai penjaminan mutu komoditas ekspor.


Ini dilakukan supaya sehat dan aman sampai di negara tujuan, kemudian  baru diterbitkan surat kesehatan tumbuhan atau phytosanitary certificate (PC) sesuai permintaan negara tujuan.


“Selama ini, kami juga rutin memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari, SPS Measure, sesuai yang dipersyaratkan negara  tujuan,” tambahnya.


Istimewa

Lebih lanjut Yusmanto menerangkan  Asam gelugur ini merupakan tanaman khas Sumut,  banyak dibudidayakan di Kabupaten Langkat dan Deli Serdang. 


Biasanya diekspor dalam bentuk kepingan kering berwarna coklat kehitaman, dan di negara tujuan ekspor digunakan sebagai bumbu masakan bahan baku kosmetik dan bahan baku obat.


Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyebutkan, bahwa sejalan dengan tugas strategis yang diberikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL – red) untuk mengawal Gratieks supaya  ekspor komoditas pertanian meningkat pihaknya akan selalu mendorong asam gelugur asal Sumut yang sudah memiliki pasar ekspor. 


"Kami akan  melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap petani dan eksportir asam potong di desa pendukung Gratieks," katanya.


Pembinaan dilakukan terkait proses pengolahannya yang tradisional agar produk yang dihasilkan terjamin keberterimaannya di negara tujuan ekspor.


“Inilah adalah tugas kami untuk mengawal juga memastikan agar kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan harus dipenuhi sehingga terjamin dinegara tujuan," tutup Jamil.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama