Ini Solusi Agar Merdeka Finansial

JAKARTA, suarapembaharuan.com – Perencana keuangan atau disebut Qualified Financial Educator Professional Yohannes Harjono Saputro menilai masyarakat yang masih takut dengan tanggal tua dan hari tua, bisa dikatakan belum merdeka financial (finansial atau keuangan). 


Istimewa

Ini menandakan kondisi seseorang tersebut tersandera oleh hal-hal yang ingin dicapai. Jika seseorang berpenghasilan, namun merasa penghasilannya selalu kurang maka sesunguhnya belum merdeka secara financial.


Hal itu dikatakannya dalam webinar yang digelar Hope Consulting yang mengangkat tema “Kemerdekaan Financial Mitos atau Fakta?” lebih menekankan kepada kehidupan seseorang yang sejahtera dimasa tuanya.


Ia mengatakan, ada empat macam sumber pemasukan diantaranya double (aktif dan pasif), triple (harian, bulanan dan tahunan), plus (hadiah, warisan dan undian), project (dibayar berdasarkan project yang ada).


“Saya mengajak masyarakat untuk bijak mengelola uang di masa pandemi, mengenal tujuan keuangan di masa mendatang, mengerti tiga instrumen keuangan yang diperlukan untuk mencapai tujuan keuangan dan memahami proses distribusi kekayaan agar jatuh kepada orang-orang yang dicintai dengan cara mudah dan menyenangkan,” ujar dia dalam keterangannya Selasa (24/8/2021).


Menurutnya, dalam perencanaan keuangan selalu berbicara mengenai keamanan barulah kenyamanan dalam keuangan hingga miliki seni mendistribusi kekayaan. Jadi sederhananya adalah kita berdaya terlebih dulu, barulah bergaya. Jangan kebanyakan gaya karena saat terkena resiko kehidupan tidak daya.


Istimewa

Selain itu, kemerdekaan financial bisa diartikan dengan bebas dari hutang, mempunyai likuiditas yang cukup, memastikan perlindungan financial yang baik, tetap berpenghasilan yang memadai, anak-anak mendapatkan pendidikan terbaik, memiliki rumah yang nyaman, menikmati hari tua bersama keluarga dan sahabat serta menyediakan warisan dengan baik.


Jika ada sebuah konsep yang membuat seseorang semakin berbelanja semakin sejahtera, hal ini sangat berbanding terbalik dengan istilah “Hemat Pangkal Kaya”, namun hal ini sudah banyak dilakukan oleh orang-orang yang tergabung dalam komunitas HOPEng (dalam bahasa Hokkien berarti Sahabat Baik). 


HOPEng adalah sebutan untuk orang-orang yang tergabung dalam komunitas Hope Consulting yang memiliki tujuan sama agar semakin banyak orang Indonesia bijak dalam mengelola uang. 


Berbagai tanggapan positif datang dari peserta webinar yang dikirim melalui Instagram @yohannessaputro diantaranya dari @rahayusi28 yang menyatakan biasanya dari beberapa webinar yang dia ikuti terkesan monoton dan minim partisipan. Namun di webinar kali ini sepertinya semua peserta berlomba untuk mencari ilmu yang sangat bermanfaat.


Hal senada juga datang dari @rani_cubicle yang merasakan manfaat dari mengikuti acara ini dan dari peserta @smartdanic yang mendapatkan ilmu mengenai pengelolaan pengeluaran keuangan agar dapat mencapai tujuan yang sejahtera, membagi pengeluaran untuk perpuluhan, investasi, hutang, tabungan, pengeluaran untuk aset dan kebutuhan.


Hope Consulting pun berencana kembali menggelar webinar dengan tema “Smart Spending to be Prosperity” pada 4 September 2021 mulai pukul 19.30-21.30WIB mendatang yang akan mengupas bagaimana jika seseorang semakin berbelanja, maka kehidupannya semakin sejahtera. Acara ini terbuka untuk umum secara gratis. Untuk hadir di webinar tersebut dapat mengakses Instagram @yohannessaputro.




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama