Bobby Nasution Minta Tim PKK Bantu Tangani Psikologis Anak Yatim Piatu Korban Covid-19

MEDAN, suarapembaharuan.com - Wali Kota Medan, Bobby Nasution meminta Tim Penggerak PKK Kota Medan memberikan pendampingan untuk membantu kondisi psikologis anak - anak yang orangtuanya meninggal dunia akibat Covid-19.


Wali Kota Medan Bobby Nasution (ist)

"Tidak hanya memberikan bantuan kebutuhan, kalangan ibu - ibu PKK juga diharapkan dapat memulihkan kondisi psikologis anak setelah ditinggal orangtuanya. Ini juga sangat penting dilakukan," ujar Bobby Nasution di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Senin (6/9/2021).


Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menyampaikan, ada sekitar 330 orang anak yang menjadi yatim piatu karena kedua orangtuanya meninggal dunia akibat terpapar virus corona di tengah pandemi Covid-19 yang melanda daerah tersebut.


"Kita juga sedang mencari formula dalam menangani anak - anak ini. Masalah ini nanti akan ditangani oleh dinas sosial. Bagaimanapun, anak - anak ini masih membutuhkan perhatian maupun bantuan dari pemerintah untuk ke depannya," katanya.


Suami Kahiyang Ayu ini juga mengharapkan masyarakat juga dapat membantu anak yatim piatu akibat Covid-19 tersebut. Bantuan dalam mengurangi beban psikologis anak yatim piatu oleh masyarakat, terutama tetangga dari orangtua anak itu semasa hidup, mempercepat pemulihan psikologis anak.


"Perlu kerjasama yang baik demi meringankan beban psikplogis anak setelah kedua orangtuanya meninggal dunia. Kira sudah meminta ibu - ibu PKK saling bahu - membahu bersama masyarakat dalam menangani anak - anak tersebut," pungkasnya.


Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memastikan, anak yatim piatu karena orangtuanya meninggal dunia akibat Covid-19 akan mendapatkan bantuan. Pemerintah tidak akan membiarkan anak - anak ini terlantar untuk ke depannya.


"Pemprov Sumut tidak akan diam dalam menangani kalangan anak yatim piatu ini. Banyak anak - anak yang juga menjadi korban akibat ganasnya pandemi Covid-19. Kita minta masyarakat juga harus disiplin menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.


Menurutnya, lemahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi penyebab penularan virus corona. Sehingga, orangtua yang dengan kondisi kesehatan lemah menjadi tertular virus mematikan tersebut.


"Ini merupakan pelajaran berharga untuk kita semua agar lebih disiplin dalam menerapkan potokol kesehatan. Ada ratusan anak maupun balita menjadi yatim piatu karena orangtuanya meninggal dunia akibat virus corona tersebut," pungkas Edy Rahmayadi.


Penulis : Arnold Sianturi

Editor   : AHS




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama